Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca IPO, Tays Bakers Siap Groundbreaking Pembangunan Pabrik Baru di Awal Tahun

Pasca IPO, Tays Bakers Siap Groundbreaking Pembangunan Pabrik Baru di Awal Tahun Kredit Foto: Tays Bakers
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS) membagikan rencana perusahaan pasca IPO yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, salah satunya memulai pembangunan pabrik baru. Acara groundbreaking pembangunan pabrik baru Tays Bakers di Sumedang akan diadakan pada bulan Januari 2022. 

“Pembangunan pabrik ini merupakan salah satu dari strategi ekspansi perusahaan yang akan dijalankan dalam waktu dekat. Saat ini kami sedang dalam proses finalisasi spesifikasi  teknis dari pabrik baru supaya pembangunannya bisa dimulai pada Januari mendatang,” kata Alexander Anwar, CEO Tays Bakers. 

Baca Juga: Setelah 20 Tahun, Tays Bakers Kini Resmi Melantai di Bursa!

Pasca IPO, Tays Baker telah bergerak cepat untuk merealisasikan  rencana-rencana strategis perusahaan sebagai upaya terus  mendorong pertumbuhan perusahaan kedepan di industri makanan &  minuman yang merupakan salah satu sektor andalan ekonomi Indonesia, sehingga dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham.

“Setelah menjadi perusahaan publik, kami berkomitmen untuk terus menjaga fundamental value perusahaan agar terus menguat dan memberikan long term value bagi para investor kami,” tambah Alexander Anwar.

Pabrik baru yang akan dibangun di Sumedang ini ditujukan untuk menambah kapasitas produksi TRICKS baked potato crisps yang merupakan produk andalan Tays Bakers. Saat ini, kapasitas pabrik untuk kategori biscuit & cracker sudah hampir mencapai 100% dengan 6.900 ton per tahun. Dengan pembangunan pabrik baru, maka kapasitas akan meningkat menjadi 200% - 250% menjadi sekitar 17.000 ton per tahun.

Hal ini dimungkinkan karena pabrik baru nanti akan memakai mesin yg lebih efektif dan efisien dengan proses yang lebih terotomasi. Rencananya pabrik akan dibangun dalam 2 tahap, yaitu Tahap I pada Januari – Agustus 2022, kemudian dilanjutkan dengan Tahap II pada September – Desember 2022.

Potensi pasar industri makanan dan minuman masih sangat besar meskipun berada di masa pandemi Covid-19. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memperkirakan industri ini akan bertumbuh 5% - 7%    sementara pemerintah optimistis pertumbuhan industri pada tahun 2022 akan mampu menyentuh di angka 5% - 5,5% apabila tidak terjadi gelombang besar kasus Covid-19 di tanah air. Oleh karena itu, berbagai program dan kebijakan strategis yang mendukung laju kinerja sektor industri terus digulirkan guna menciptakan iklim usaha yang kondusif. 

Merespon hal tersebut, Alexander Anwar menyampaikan optimisme perusahaan terhadap pertumbuhan laba dan kinerja keuangan perusahaan. “Memang pada kuartal pertama 2021, kami sempat mengalami laba bersih negatif akibat pendemi, PSBB dan daya beli masyarakat saat itu. Namun, melihat kinerja perusahaan per bulan Juni 2021 dan kondisi pandemi yang masih berlangsung, kami memproyeksikan total pendapatan pada akhir tahun ini bisa naik hingga 10% dibandingkan tahun lalu, dengan margin Laba Bersih di atas 6% per tahun,” tutur Alex.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: