Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Kaget! Pasang Kupingnya: Di Alquran Ada Ucapan Selamat Natal, Nabi yang Pertama Kali Ngomong

Jangan Kaget! Pasang Kupingnya: Di Alquran Ada Ucapan Selamat Natal, Nabi yang Pertama Kali Ngomong Kredit Foto: Instagram/Quraish Shihab
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Pusat Studi Quran (PSQ), Quraish Shihab mengatakan ucapan selamat Natal dan ikut bergembira bersama kalangan non muslim, tidak dilarang dalam Islam.

Ia pun memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan mengucapkan selamat Natal, asal ucapan tersebut tidak mempengaruhi akidah kita sebagai umat Islam.

“Selama akidah tetap terjaga, maka mau ucapkan ‘selamat Natal’, boleh saja. Bahkan, di Alquran itu ada ucapan Selamat Natal. Sosok yang pertama kali mengucapkannya adalah Nabi Isa. Dikatakan saat dia lahir, ‘salam sejahtera bagiku pada kelahiranku’. Itu kan Selamat Natal,” ujarnya dalam video Youtube Guzz TV, Quraish Shihab, seperti dilihat, Senin (13/12/2021).

Baca Juga: MUI Haramkan Ucapan Selamat Natal, Eng-Ing-Eng Langsung Diseruduk Anak Buah Mega: Emang Gue Pikirin

Lebih lanjut, ia juga memastikan perdebatan soal mengucapkan selamat Natal hanya berlaku di sejumlah negara di Asia Tenggara. 

“Di Mesir, Grand Syekh Al Azhar pergi berkunjung untuk ucapkan Selamat Natal. Kita bergembira dengan kegembiraan mereka, tapi tidak mengganggu akidah kita. Itu boleh. Lakum diinukum wa liya diin. Saya kira itu, saya tidak sependapat dengan mereka yang melarang. Terlalu sempit pikirannya,” tuturnya.

Sementara itu, dalam Youtube Najwa Shihab, Quraish menekankan, mengucapkan selamat Natal ke kaum Nasrani bukan hanya sekadar boleh, melainkan bagus.

“Kita tidak akan berkata boleh atau tidak, tapi sebenarnya bagus. Bagus kita ikut bergembira dengan kegembiraan siapa pun. Sebab, pada prinsipnya, dalam ajaran agama, siapa pun orang itu, dia bisa jadi saudara seiman dengan kita, atau sekemanusiaan dengan kita.”

“Ketika dia bergembira, mari kita ikut bergembira. Ketika dia bersedih, mari kita ikut berbelasungkawa. Semua dari kita, Islam, Katholik, Protestan, dan sebagainya, semuanya mengagungkan Nabi Isa. Karena kehadirannya membawa ajaran dari sumber yang sama di mana Nabi Muhammad menerimanya,”  tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: