Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Omicron Terdeteksi di Indonesia, Mari Perkuat Protokol Kesehatan

Omicron Terdeteksi di Indonesia, Mari Perkuat Protokol Kesehatan Kredit Foto: Unsplash/Fusion Medical Animation
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kesehatan telah mendektesi kasus pertama infeksi Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Virus tersebut menjangkiti seorang WNI yang bekerja di RSDC Wisma Atlet.

Meski telah dinyatakan negatif, masuknya Varian Omicron ke Indonesia tetap harus jadi perhatian semua pihak. Oleh karenanya, menjadi sangat penting untuk memperkuat kembali penerapan protokol kesehatan (prokes) serta meningkatkan dekteksi dini untuk mencegah lonjakan kasus.

Baca Juga: Omicron Telah Hadir, Masker Ganda Cukup untuk Mencegahnya?

Anggota DPD RI Fahira Idris menyebutkan, varian Omicron yang dinilai mempunyai tingkat penularan lebih cepat hanya bisa diatasi dengan menguatkan kembali praktik protokol kesehatan di semua lapisan masyarakat, terlebih lagi mobilitas masyarakat telah meningkat.

Selain itu, penularan varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini dapat dicegah dengan penguatan deteksi dini. Salah satunya dengan melakukan tes PCR dengan metode S Gene Target Failure (SGTF) untuk seluruh kedatangan luar negeri dan seluruh kedatangan luar negeri.

“Terdeteksinya varian Omicron jangan membuat kita terlalu panik, tetapi mesti lebih waspada. Kita harus perkuat kembali prokes dan deteksi dini agar varian Omicron ini tidak  bisa berkembang Indonesia," ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen Senayan Jakarta (16/12).

Lebih lanjut, Fahira mengatakan perkembangan varian Omicron di beberapa negara menunjukkan ada peningkatan jumlah kasus dan perawatan rumah sakit. Hal itu lah yang diharapkan jadi pelajaran di Indonesia, agar dapat tepat mengambil tindakan. Salah satunya seperti peningkatan pelacakan kontak erat yang diikuti dengan tes terutama di kabupaten/kota yang selama dua minggu berturut-turut ini mengalami kenaikan kasus serta melakukan perluasan cakupan vaksinasi.

“Jadi, selain percepatan vaksinasi untuk lansia agar segera melampaui 60%, yang juga harus dikejar adalah percepatan vaksinasi seluruh provinsi agar segera melampaui 70%. Vaksinasi anak yang saat ini sudah dimulai, cakupannya harus terus ditingkatkan lagi,” pungkas Fahira.

Baca Juga: Dibayangi Ancaman Omicron, Ini Kata Airlangga Soal Ekonomi RI

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Adrial Akbar
Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: