Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Bergidik! Dari Puluhan Warga Sipil yang Dibakar Junta Myanmar Ternyata Ada...

Bikin Bergidik! Dari Puluhan Warga Sipil yang Dibakar Junta Myanmar Ternyata Ada... Kredit Foto: Getty Images
Warta Ekonomi, Yangon -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta pihak berwenang Myanmar untuk menyelidiki laporan pembunuhan terhadap 35 warga sipil yang menurut para aktivis oposisi dilakukan oleh tentara pemerintah.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths mengatakan ada laporan yang dapat dipercaya bahwa warga sipil, termasuk setidaknya satu anak, dipaksa keluar dari kendaraan, dibunuh, dan dibakar.

Baca Juga: Puluhan Warga Sipil Tewas Dibakar, PBB Mengutuk Serangan Membabi Buta Junta Militer Myanmar

Griffiths tidak menjelaskan mengapa dia menganggap laporan itu dapat dipercaya.

"Saya ngeri dengan laporan serangan terhadap warga sipil. Saya mengutuk insiden menyedihkan ini dan semua serangan terhadap warga sipil di seluruh negeri, yang dilarang berdasarkan hukum humaniter internasional," kata dia dalam sebuah pernyataan.

Griffiths menyerukan penyelidikan "menyeluruh dan transparan" sehingga para pelaku dapat diadili. 

Militer Myanmar belum mengomentari pembunuhan di dekat Desa Mo So di Negara Bagian Kayah pada Jumat (24/12/2021) itu. Panggilan telepon ke juru bicara junta Zaw Min Tun juga tidak dijawab.

Media pemerintah melaporkan pada Minggu (26/12/2021) bahwa tentara telah menembak dan membunuh sejumlah "teroris dengan senjata" di desa itu. Namun, laporan tersebut tidak menyebut apa pun mengenai warga sipil. Kedutaan Besar Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah unggahan di Twitter bahwa mereka "terkejut dengan serangan biadab ini".

"Kami akan terus mendesak pertanggungjawaban para pelaku kampanye kekerasan yang sedang berlangsung terhadap rakyat Burma," kata Kedubes AS, mengacu pada nama lain Myanmar.

Dua warga dan Kelompok Hak Asasi Manusia Karenni yang beroperasi di daerah itu mengatakan tentara telah membunuh lebih dari 30 warga sipil. Mereka mengatakan rinciannya tidak jelas tetapi tampaknya para korban berada di kendaraan, termasuk setidaknya satu truk, yang berhenti di jalan.

Mereka dibunuh lalu mayat-mayatnya dibakar, kata penduduk dan kelompok HAM itu. Seorang penduduk desa yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan mengatakan dia tahu telah terjadi kebakaran di lokasi tersebut pada Jumat, tetapi tidak bisa pergi ke sana karena ada penembakan.

"Saya pergi melihat pagi ini. Saya melihat mayat yang telah dibakar dan juga pakaian anak-anak dan wanita berserakan," kata dia kepada Reuters melalui telepon, Sabtu (25/12/2021).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: