Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahar Bicara Demokrasi Sebelum Ditahan Polisi, Celetukan Guntur Romli Menusuk: Penjahat Kambuhan!

Bahar Bicara Demokrasi Sebelum Ditahan Polisi, Celetukan Guntur Romli Menusuk: Penjahat Kambuhan! Kredit Foto: Instagram/Mohamad Guntur Romli
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Solidaritas Indonesia, Mohamad Guntur Romli menyindir penceramah kontroversial Bahar bin Smith yang sebelumnya mengatakan, jika dirinya sampai ditahan polisi, maka itu adalah bukti matinya demokrasi di negara ini. 

Guntur Romli mengatakan, dulu sebelum terjerat kasus hukum, penceramah asal Sulawesi ini selalu mengatasnamakan Islam untuk memprovokasi masyarakat, dan sekarang dia mengatasnamakan demokrasi Indonesia dengan tujuan yang sama.

“Mengatasnamakan Islam, sekarang mengatasnamakan demokrasi untuk menyebarkan provokasi, kebencian, hoax dan fitnah,” kata Guntur Romli dalam sebuah cuitan di akun akun Twitter pribadinya Selasa, (4/1/2022).

Baca Juga: Yang Ngomong Gini Habib Juga Lho: Jangan Petantang-Petenteng Bahar, Sok Jagoan!

Guntur Romli menegaskan, orang macam Bahar yang selalu menyebarkan provokasi justru menjadi perusak Islam dan Demokrasi itu sendiri. Dia lantas menyebut Bahar dengan penjahat sedang kambuh.

“Residivis. Penjahat kambuhan. Merusak demokrasi, mencemari Islam!” tegasnya.

Sebelumnya, Bahar bin Smith mengaku jika dirinya dipenjara atas dugaan kasus ujaran kebencian yang menyinggung SARA yang sedang membelitnya sekarang ini, maka hal ini merupakan bentuk ketidakadilan. Jika sampai itu terjadi demokrasi di negara ini kata Bahar sudah mati.

Hal ini disampaikan penceramah asal Sulawesi itu ketika memenuhi panggilan polisi atas kasus dugaan ujaran kebencian itu. Bahar diperiksa di Polda Jawa Barat sebagai saksi pada Senin (3/1/2022).

“Kepada teman teman media, terus saya ingin menyampaikan, kalau nanti saya ditahan, jika saya nanti tidak keluar dari ruangan, ataupun saya dipenjara. Maka sedikit saya sampaikan, bahwasannya ini adalah bentuk keadilan dan demokrasi sudah mati di negara kesatuan republik indonesia yang kita cintai,” kata Bahar.

Bahar bin Smith kemudian menyampaikan beberapa pesan kepada para pemuka agama, jika  dirinya benar-benar ditahan dia meminta agar para Habib dan Ulama untuk tidak berhenti menyampaikan kebenaran. 

“Saya dipenjara, wahai rakyat, wahai bangsa, wahai rakyatku, wahai bangsaku, khususnya umat islam, para ulama, para habaib, terus lah berjuang untuk menyampaikan kebenaran, untuk menyampaikan keadilan,” pintanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: