Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani Laporkan Anak Jokowi, Ubedilah: Apa yang Saya Lakukan Itu Bukan Ngada-Ngada, Ada Datanya!

Berani Laporkan Anak Jokowi, Ubedilah: Apa yang Saya Lakukan Itu Bukan Ngada-Ngada, Ada Datanya! Kredit Foto: Twitter/Sejhagad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelaporan dua anak Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep ke KPK oleh Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun berbuntut panjang. Beberapa pihak menuding pelaporan tersebut bermuatan politik.

Melansir Terkini.id--jaringan Suara.com, Ubedilah Badrun menanggapi tudingan tersebut. Ia memastikan usahanya melaporkan dugaan tindak pidana korupsi dua putra Presiden Joko Widodo berdasarkan riset yang dia lakukan. Baca Juga: Suntikan Dana ke Bisnis Gibran Bikin Curiga Setengah Mati: Kalau Ada yang Laporan ke KPK Itu....

Oleh sebab itu, dia menyebut upaya pelaporannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukanlah berkaitan dengan politik. 

"Bahwa apa yang saya lakukan adalah hasil riset," ucap Ubedilah.

Itu dikatakannya ketika menjadi pemateri dalam diskusi pada sebuah acara bertajuk ‘Politik Lapor-lapor KPK’ di daerah Bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (15/1/2022).

Dia menyimpulkan hasil riset bersama dengan timnya mengindikasikan ada dugaan yang mengarah pada tindak pidana korupsi oleh Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa riset tersebut bermula dari satu konsep baru yang ditemukannya, tentang relasi kekuasaan dengan tindak pidana KKN.

"Konsep itu sudah saya tuangkan dalam sebuah artikel berjudul ‘New Kleptokrasi’. Saya mau beranikan riset saya itu yang sudah saya publikasikan," ucapnya.

Dia pun menyebut laporannya ke KPK sudah sangat rinci yang dilengkapi dengan berbagai data dugaan. Semisal besarnya nilai investasi dari Grup Sinar Mas kepada usaha kuliner anak-anak Jokowi tersebut. Sisa tergantung bagaimana KPK melanjutkannya untuk penyelidikan lebih lanjut.

Metode yang dia gunakanya merupakan campuran antaran penelitian kuantitatif dan kualitatif.

"Ada mixed method (research), itu bisa ditambahkan. Mengapa yang saya sebutkan tadi data-data? Ya karena sesuai data-data," ungkap Ubedilah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: