Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tumpukan Bitcoin di El Salvador Bisa Bawa Bencana? Ini Kata Moody's Investors Services

Tumpukan Bitcoin di El Salvador Bisa Bawa Bencana? Ini Kata Moody's Investors Services Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Demidko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menurut Moody's Investors Service, pelukan historis El Salvador terhadap Bitcoin (BTC) dapat memiliki konsekuensi negatif pada prospek kredit negara yang berdaulat.

Analis Moody, Jaime Reusche, mengatakan kepada Bloomberg minggu ini bahwa perlawanan yang dilakukan Bitcoin El Salvador tentu saja menambah portofolio risiko dari negara yang telah berjuang dengan masalah likuiditas di masa lalu.

Baca Juga: Terbitkan Obligasi BTC, El Salvador Siapkan 20 Tagihan untuk Rakit Kerangka Hukum

Di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele, El Salvador telah mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dan mengeluarkan dompet kripto yang dikelola negara untuk memfasilitasi pembayaran, transfer, dan kepemilikan.

Sepanjang jalan, El Salvador telah mengumpulkan peti harta karun 1.391 BTC dengan Presiden Bukele yang terkenal "membeli penurunan" pada beberapa kesempatan dengan menggunakan volatilitas Bitcoin untuk menambah kepemilikan negaranya.

Namun, Reusche memperingatkan bahwa mengumpulkan lebih banyak BTC akan meningkatkan risiko default El Salvador. "Jika makin tinggi, itu merupakan risiko yang lebih besar untuk kapasitas pembayaran dan profil fiskal penerbit," katanya.

Selain menurunkan peringkat kredit El Salvador, Moody's telah memperingatkan bahwa apa yang disebut obligasi gunung berapi Bitcoin di negara itu dapat membatasi aksesnya ke pasar obligasi asing. Hasil dari ikatan gunung berapi, yang diperkirakan akan mengumpulkan sekitar 1 miliar dolar, akan digunakan untuk mendanai proyek Kota Bitcoin El Salvador.

Serangan terhadap perlawanan Bitcoin El Salvador oleh lembaga keuangan warisan bukanlah hal baru. Pada November 2021, Dana Moneter Internasional yang berbasis di Washington memperingatkan El Salvador agar tidak menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Sementara itu, Bank Dunia telah menolak permintaan negara untuk bantuan dalam menerapkan Hukum Bitcoin atas dugaan masalah lingkungan dan transparansi cryptocurrency.

Namun demikian, El Salvador tetap teguh dalam merangkul Bitcoin dan dalam menciptakan lingkungan yang menarik bagi investor dan pengusaha kripto. Pekan lalu, Menteri Keuangan Alejandro Zelaya mengatakan, Undang-Undang Bitcoin negara itu telah menarik investasi asing.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: