Masalah Kebocoran Data Disebut Bisa Berasal dari Faktor Internal, Apa Itu?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menyatakan, terjadinya kebocoran data bisa berasal dari faktor internal, dalam hal ini adalah faktor sumber daya manusia (SDM) yang mengelola data.

Pasalnya, ia menemukan masih banyak SDM pengelola data yang tidak benar-benar memahami mengapa data perlu dilindungi.

Baca Juga: Tak Hanya Tanggung Jawab Satu-Dua Pihak, ICSF Tegaskan Upaya Pelindungan Data Butuh Kolaborasi

"Fakta di lapangan ternyata masih banyak pengelola data yang tidak mengerti mengapa data itu harus dilindungi. Ini juga menjadi penting," kata Ardi dalam diskusi virtual, Kamis (27/1/2022).

Menurut Ardi, pokok utama masalah kebocoran data bukan terletak pada teknologi yang digunakan. Pandangannya ini didasarkan pada kondisi di Eropa dan Amerika yang tetap mengalami kasus kebocoran data meskipun telah melakukan investasi besar-besaran terhadap teknologi.

Selain itu, medium teknologi itu sendiri terus berevolusi. Kendati demikian, sejak dulu hingga sekarang, kasus kebocoran data masih kerap terjadi.

"Artinya, masalahnya di orangnya, di SDM," imbuhnya.

Dampak lanjutan dari masalah ini adalah risiko reputasi dari perusahaan pengelola data. Bila perusahaan mengalami kebocoran data, nilai sahamnya akan anjlok dan akan sulit untuk mengembalikan reputasinya.

"Denda mungkin bisa bayar, tapi reputasi gimana? Nah, pengelola perlu memiliki SDM yang terampil dan terlatih. Di sisi lain, kita juga ada kesenjangan dari sisi SDM. Artinya, lumayan banyak PR-nya ke depan," pungkas Ardi.