Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dampak Digitalisasi dan Koneksi Internet Canggih: Media Massa Akan Digantikan Media Sosial?

Dampak Digitalisasi dan Koneksi Internet Canggih: Media Massa Akan Digantikan Media Sosial? Kredit Foto: Instagram/Wisnu Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di era digital seperti saat ini, media massa perlu merumuskan kembali perannya. Berkat banyaknya masyarakat yang memiliki gawai dan terkoneksi ke internet tentunya membuat banjir informasi dari media sosial hingga menjadikan media massa tidak lagi sebagai satu-satunya sumber informasi.

Dalam forum bertemakan "Wartawan Bisa Apa Di Era Digital?", Senin (07/02), salah satu narasumber, yaitu Pemimpin Redaksi kompas.com, Wisnu Nugroho, mengatakan bahwa panggilan menjadi wartawan sekarang justru menjadi nyata dan menjadi konkeit karena informasi membanjir demikian deras.

Baca Juga: Gelombang Dua Disrupsi Digital, Erick Thohir Sebut Potensi Ekonomi Digital RI Capai Rp1.736 Triliun

"Berdasarkan pengalaman saya 6 tahun menjadi pemimpin redaksi kompas.com, kita tengah hidup di era di mana mudah sekali membenci pada saat bersamaan nyaris ribut karenanya. Ini realita kita 5 tahun terakhir dan 10 tahun terakhir. Misalnya dalam Pemilu atau Pilkada kita selalu saja punya ruang untuk ribut dan selalu saling menyerang. Ini realita karena paparan media sosial," tuturnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, dari 170 juta masyarakat Indonesia yang aktif di media sosial, 80% di antaranya bermain di internet kurang lebih selama 9 jam per hari. Menurutnya, hal ini membuktikan betapa aktifnya masyrakat Indonesia berseluncur di dunia digital melalui media sosial.

"Rata-rata dari 9 jam tadi, 3 jam 14 menit itu dihabiskan untuk bermain social media. Namun, dari banyaknya angka pengguna dan waktu yang berlimpah, hanya beberapa persen saja yang menggunakan waktunya selama sejam untuk membaca berita di media massa," ujarnya.

Untuk itu, menurutnya, seorang wartawan dari media massa haruslah menetapkan standar tertentu untuk mempertahankan kredibilitas serta kualitas informasi yang akan disebarkan. Yaitu, dengan melaksanakan kode etik, setiap informasi yang dikeluarkan melalui verifikasi lebih lanjut, serta tugas tugas jurnalistik sebagaimana mestinya.

"Wartawan pada umumnya harus mengejar nilai berita (value) ketika suatu berita besar, nilainya juga akan tinggi, akan ada impact atau dampak, ada signifikasi kepentingan, aktual, ketokohan karena makin banyak tokoh yang hadir, makin tinggi juga nilai berita di situ, kedekatan, keunikan, dan konflik," jelasnya.

Maka dari itu, menurut Wisnu, seorang wartawan mempunya peran yang penting yang tidak dapat digantikan oleh profesi lain karena memiliki tugasnya sendiri. Dalam digitalisasi, ia berharap wartawan bisa mengikuti arus dan laju kembang dari teknologi serta memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: