Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Unilever Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Investor Meronta-Ronta: In Fundamental We Tekor!

Nasib Unilever Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Investor Meronta-Ronta: In Fundamental We Tekor! Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sudah jatuh tertimpa tanggal pula, begitulah gambaran nasib PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Tak cukup laba bersih yang merosot, harga saham Unilever pun anjlok signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, laba bersih Unilever turun 19,55% dari Rp7,16 triliun per Desember 2020 menjadi Rp5,76 triliun per Desember 2021. Bahkan, laba bersih Unilever pada tahun 2020 itu pun turun dari periode tahun 2019 lalu yang mencapai Rp7,39 triliun. Bagaimana dengan sahamnya? Baca Juga: Miris! Harga Saham Rontok Bertahun-Tahun Lamanya, Sudah Saatnya Kiprah Unilever Berakhir di BEI?

Merujuk riset Nilzon Capital, sejak 1 Januari 2018 hingga awal Februari 2022, kinerja saham UNVR secara signifikan berada di bawah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ45. Saham UNVR menempati posisi tiga terbawah dalam deretan saham bluechip atau LQ45. Dibandingkan puncak tertinggi pada awal 2018 di level Rp11.180 per saham, harga saham UNVR sudah terdiskon hingga 66%. 

"Saham Unilever sekarang diperdagangkan dengan diskon 66% dari puncaknya di awal 2018, atau -62% jika disesuaikan dengan pembayaran dividen," tulis riset tersebut, dikutip pada Rabu, 23 Februari 2022.

Saat ini, saham UNVR terparkir di kisaran Rp3.820 per saham. Melansir dari RTI, saham UNVR sempat jatuh ke level Rp3.800 per saham pada perdagangan Rabu, 23 Februari 2022. Level tersebut sekaligus menjadi yang paling rendah dalam lima tahun terakhir.

Dengan kinerja bisnis maupun saham yang terus menurun, Unilever yang 15% sahamnya dimiliki oleh masyarakat ini pun disarankan untuk melakukan delisting sukarela (go private). Namun sayang, tak sedikit investor yang dananya masih menyangkut di saham Unilever, dengan nilai kerugian yang fantastis. 

"Jangan pada ngadi2 deh beritanya, gue dah minus 6jt masi Hold terus, nasib dana gue gimana dong, klo delisting," tulis warganet @sozan_*** dalam kolom komentar akun Instagram Ngerti Saham, dilihat redaksi Warta Ekonomi pada Rabu, 23 Februari 2022.

Kekhawatiran serupa juga dirasakan oleh warganet @riaangra*** yang menulis, "Klo sprti ini better hold atau cutloss min ? Mines 40% mnangis dipojokan."

Diketahui, Unilever dinilai sebagai saham dengan fundamental yang bagus. Itulah mengapa, tak sedikit investor yang sabar memegang saham UNVR meski nasibnya terus menerus turun, sebab berharap bahwa dengan fundamental yang baik saham tersebut bisa kembali naik. Namun, alih-alih menggaungkan jargon "In fundamental we trust" ada warganet yang justru mengatakan sebaliknya.

"in fundamental we tekor," tulis warganet @rellymari***.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: