Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembangkan Bisnis KEK Arun Lhokseumawe, Pupuk Iskandar Muda Gandeng PGN

Kembangkan Bisnis KEK Arun Lhokseumawe, Pupuk Iskandar Muda Gandeng PGN Kredit Foto: Pupuk Indonesia
Warta Ekonomi, Banda Aceh -

PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terkait Rencana Pengembangan Bisnis kedua Perusahaan. Penandatanganan MoU ini turut disaksikan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Bakir Pasaman.

Tujuan penandatanganan MoU ini untuk pengembangan bisnis yang saling menguntungkan antara PIM dan PGN  dengan ruang lingkup pengembangan hilirisasi gas bumi seperti Blue Ammonia, metanol, optimalisasi penggunaan gas PIM serta potensi pengembangan lainnya di kawasan KEK Arun Lhokseumawe.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Bakir Pasaman mengatakan bahwa Pupuk Indonesia selaku induk holding sangat mendukung kerjasama ini. Saat ini Perusahaan memang telah mempunyai roadmap program dekarbonisasi melalui pemanfaatan sumber energi bersih yang berasal dari energi terbarukan untuk pabrik-pabrik pupuk di masa mendatang. 

Baca Juga: Kebutuhan Angkutan Domestik Melonjak, Pupuk Indonesia Pastikan Keamanan Distribusi Pupuk Bersubsidi

“Selain optimalisasi pemanfaatan CO2 sebagai bahan baku, juga pengembangan blue ammonia dan green ammonia. Pupuk Indonesia juga sudah menandatangani MoU dengan PLN dan Pertamina untuk pengembangan green industry cluster melalui penyediaan energi dalam pengembangan green ammonia,” kata Bakir. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, Budi Santoso Syarif menyatakan bahwa salah satu rencana PIM ke depan adalah mengembangkan Blue Ammonia di lahan Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) dimana  PIM menggandeng PGN sebagai penyedia gas alam tidak menutup kemungkinan untuk membangun Pabrik Ammonia baru. 

“PIM juga akan menyediakan lahan dan utilitas untuk operasional pabrik serta mengoperasikan pabrik Blue Ammonia nantinya karena pengalaman panjang PIM dalam pengoperasian pabrik pupuk,” ucap Budi. 

Ia menambahkan, karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan di pabrik Ammonia akan di capture dan di treatment lebih lanjut dalam bentuk CCS (Carbon Capture Storage) atau CCUS (Carbon Capture Utilization Unit) sehingga Ammonia yang diproduksi menjadi Blue Ammonia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: