Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Transaksi Digital, Bank Mandiri Andalkan BI-Fast

Genjot Transaksi Digital, Bank Mandiri Andalkan BI-Fast Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Mandiri terus mengakselerasi digitalisasi untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah sekaligus mendorong inklusi keuangan di dalam negeri. Hal ini diwujudkan perseroan melalui implementasi layanan Bank Indonesia Fast Payment atau BI-Fast dalam Super App Livin' by Mandiri berlogo kuning. 

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, selaras dengan inisiatif Bank Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk secara aktif menyediakan kemudahan dan kenyamanan transaksi bagi nasabah. 

Untuk dapat meningkatkan transaksi BI-Fast, Bank Mandiri juga memberikan promo transfer antarbank nol Rupiah yang telah mulai sejak 2 Maret hingga 9 Maret 2022 khusus bagi pengguna Livin' by Mandiri berlogo kuning. Baca Juga: Dukung Presidensi G20, Bank Mandiri Eksekusi Transaksi ESG Repo USD500 Juta

Setelah periode promo berakhir, nasabah Bank Mandiri juga tetap dapat menikmati layanan transfer antarbank dengan biaya terjangkau hanya Rp 2.500 per transaksi dengan limit hingga Rp 250 juta secara real time.

"Kami berharap, layanan ini dapat terus meningkatkan minat nasabah untuk terus bertransaksi secara digital, dengan biaya yang lebih ekonomis dibandingkan sebelumnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/3/2022).

Lebih lanjut, Thomas menyebut BI-Fast juga turut mendorong pertumbuhan transaksi perbankan melalui Livin' by Mandiri. Tercatat, hingga akhir Desember 2021 total pengguna Livin' by Mandiri sudah menembus angka 10 juta. Sedangkan jumlah transaksi mencapai lebih dari 1,5 miliar dengan total nilai transaksi lebih dari Rp 1.690 triliun.

"Layanan transfer antar bank tersebut telah menjadi salah satu opsi favorit nasabah Bank Mandiri, tercermin dari jumlah transaksi harian BI-Fast di Bank Mandiri yang menembus 40 juta transaksi dengan nilai transaksi lebih dari Rp 61 triliun dan diproyeksi akan terus tumbuh," pungkas Thomas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: