Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PT SMF Berhasil Biayai Program Pembiayaan Homestay di 4 Desa Wisata pada 2021

PT SMF Berhasil Biayai Program Pembiayaan Homestay di 4 Desa Wisata pada 2021 Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mencatat sepanjang 2021 telah merealisasikan program Pembiayaan Homestay di 4 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yang bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonoki Kreatif (Kemenparekraf).

Direktur utama SMF, Ananta Wiyogo, mengatakan bahwa empat wilayah tersebut tersebar di tiga provinsi: Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: SMF Salurkan Rp4,62 Triliun untuk Program KPR FLPP Sepanjang 2021

"Empat (4) Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yang terletak di Desa Taman Sari (Banyuwangi, Jawa Timur), Desa Sukajaya (Sumedang, Jawa Barat), Desa Sembalun (Lombok Timur, NTB), dan Desa Bangsring (Banyuwangi, Jawa Timur)," ujar Ananta dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/3/2022).

Ananta mengatakan, sejak dilaksanakanya program tersebut pada tahun 2019 sampai dengan Desember 2021, perseroan telah berhasil merealisasikan pembiayaan homestay di 11 destinasi wisata dengan total akumulasi aliran dana mencapai Rp6,93 miliar.

Selain program tersebut, Ananta menyebut perseroan juga bekerja sama deengan Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk dapat meningkatkan kualitas rumah di daerah kumuh melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Pada tahun 2021 sampai dengan Triwulan III, Perseroan dan Dirjen Cipta Karya telah melakukan kolaborasi merenovasi 85 rumah kumuh dengan serapan anggaran mencapai Rp6,97 miliar di 4 kota yang terdiri dari Lubuk Linggau Sumatera Selatan, Tanjung Pinang Kepulauan Riau, Manado Sulawesi Utara, dan Banjarmasin Kalimantan Selatan. 

Selain itu, rencananya Perseroan juga akan memberikan bantuan ke Belu, Nusa Tenggara Timur dan kawasan kumuh Semanggi Surakarta. 

"Adapun sejak tahun 2018 hingga saat ini Perseroan telah merealisasikan program pembangunan rumah tidak layak huni sebanyak 223 rumah di 11 kota dengan akumulasi serapan anggaran mencapai Rp17,24 miliar," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: