Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

400 Guru Bahasa Asing dan 100 Tenaga Kependidikan di Asia Tenggara Ikuti Beasiswa SEAQIL

Warta Ekonomi, Jakarta -

SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) memberikan program beasiswa selama tiga bulan dari 20 April s.d. 20 Juli 2022 untuk 400 guru bahasa asing dan 100 tenaga kependidikan di Asia Tenggara. Pembukaan program diawali dengan webinar bertajuk "Tingkatkan Kompetensi Bahasa Asing untuk Memperluas Peluang" pada Rabu (20/04/2022).

SEAQIL selalu berupaya mendukung pendidikan bahasa asing yang lebih mudah diakses dan merata di Asia Tenggara melalui berbagai program dan kegiatan. Dengan kesuksesan di tahun sebelumnya, SEAQIL kembali memberikan beasiswa yang diselenggarakan selama tiga bulan dalam bentuk Pelatihan Daring Peningkatan Kompetensi Bahasa Asing 2022 menggunakan platform ALTISSIA.

Baca Juga: Kabar Baik! Nadiem Makarim Tambah Penerima Beasiswa LPDP Tahun 2022 Jadi 3 Ribu Lebih

Pelatihan daring sekaligus webinar secara resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal yang diwakili oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), Endang Aminudin Aziz. Ia menyatakan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam beasiswa pelatihan ini.

"Penggunaan kata 'meningkatkan' (dalam judul webinar) menyiratkan permintaan yang kuat dan mengandung harapan besar agar para peserta mendapat manfaat dari webinar ini," ujarnya pada Rabu (20/4/2022).

Hal ini, kata Aminudin Aziz, terlihat dari peningkatan kompetensi peserta dalam kemahiran berbahasa. "Melalui program ini, Indonesia secara khusus mendukung Asia Tenggara untuk mengembangkan guru bahasa asing dan tenaga kependidikan yang berkualitas," imbuhnya.

Selaras dengan pernyataan sebelumnya, Direktur Sekretariat SEAMEO, Ethel P. Valenzuela, menekankan bahwa pemerataan akses pembelajaran dan penilaian merupakan prioritas utama untuk mencapai pemerataan pendidikan. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kompetensi bahasa asing memiliki peran yang sangat penting karena materi pembelajaran dan pengetahuan tersedia secara daring dan gratis.

"Saya melihat penguasaan bahasa asing penting karena dapat memperluas dan membuka kesempatan serta berkontribusi secara signifikan untuk mencapai pendidikan yang dapat diakses, inklusif, dan adil bagi semua orang di abad ke-21," tekannya.

Kemudian, antusiasme peserta mengikuti program beasiswa disampaikan oleh Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani. Dalam laporan singkatnya, ia menyampaikan bahwa beasiswa tahun ini menarik 1.661 pendaftar dari 11 negara, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.

"Namun, hanya 400 guru bahasa asing dan 100 tenaga kependidikan yang mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, Jerman, Prancis, Portugis, atau Spanyol," ungkap Luh Anik.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini ialah Direktur SEAMEO Secretariat, Ethel P Valenzuela; Pendiri ALTISSIA, Patrick Loge; dan Manajer Proyek ALTISSIA, Mega Hermawan. Para narasumber memaparkan berbagai informasi guna memperkaya pengetahuan guru bahasa asing dan tenaga kependidikan mengenai peningkatan kompetensi dan pembelajaran bahasa asing di era digital.

Secara keseluruhan, SEAQIL berharap baik beasiswa pelatihan maupun webinar dapat meningkatkan kompetensi guru bahasa asing dan tenaga kependidikan terkait bahasa asing mereka dan memperluas kesempatan bagi mereka untuk berkarya di dunia digital ini. Sementara itu, dalam lingkup yang lebih luas, kedua kegiatan juga diharapkan dapat mendorong dan melibatkan produktivitas penduduk Asia Tenggara untuk memajukan kualitas hidup masyarakatnya.

Sebagai informasi, SEAMEO Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL) merupakan salah satu pusat regional dari The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara. Di Indonesia, SEAQIL berada di bawah koordinasi Kemendikbudristek dan berfokus pada pengembangan kualitas guru bahasa (Bahasa Indonesia sebagai Penutur Asing (BIPA), Arab, Jepang, Jerman, dan Mandarin) serta tenaga kependidikan melalui pelatihan, seminar, lokakarya, dan pelayanan lainnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: