Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentagon Kembangkan Drone Hantu Khusus untuk Ukraina

Pentagon Kembangkan Drone Hantu Khusus untuk Ukraina Kredit Foto: US Department of Defense/Lisa Ferdinando
Warta Ekonomi, Washington -

Pentagon telah mengembangkan senjata khusus untuk Ukraina. Senjata ini digunakan Ukraina untuk melawan Rusia, karena Kremlin tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi serangannya.

Drone hantu yang disebut “Phoenix Ghost” adalah drone yang mirip dengan drone Switchblade, yang sebelumnya telah dikirim Pentagon ke Ukraina. Washington akan menyediakan lebih dari 120 drone hantu ke Ukraina, yang akan membantu mereka menargetkan pasukan Rusia.

Baca Juga: Pentagon Lihat Rusia Rekrut Banyak Pejuang Libya, Tanda Putin Kewalahan?

“Ini dirancang untuk memberikan pukulan. Apa yang dapat saya katakan adalah, (drone) dikembangkan dengan cepat oleh Angkatan Udara, sebagai tanggapan khusus untuk kebutuhan Ukraina,” kata pejabat senior Pentagon yang berbicara dengan syarat anonim, dilansir Alarabiya, Jumat (22/4/2022).

Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan, sistem udara tak berawak sudah dalam pengembangan sebelum Rusia menginvasi Ukraina.  Kirby mengatakan, pesawat tak berawak itu dirancang untuk menyerang target.

"Itu dikembangkan sebelum (invasi),, tetapi dikembangkan untuk serangkaian persyaratan yang sangat cocok dengan apa yang dibutuhkan Ukraina saat ini di Donbass," ujar Kirby.

Pentagon merilis beberapa bantuan militer yang dikirim untuk Ukraina. Bantuan tersebut antara lain, 72 unit Howitzer 155mm dan 144.000 peluru artileri, dan 72 Kendaraan Taktis untuk menderek Howitzer 155mm.

Selain itu, Pentagon juga mengirim lebih dari 121 Sistem Udara Tak Berawak Taktis Phoenix Ghost, serta peralatan lapangan dan suku cadang. Pada Kamis (21/4), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bantuan militer baru untuk Ukraina senilai 800 juta dolar AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: