Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Butuh Dukungan Masyarakat, Kemenlu: G20 Merupakan Momentum Istimewa

Butuh Dukungan Masyarakat, Kemenlu: G20 Merupakan Momentum Istimewa Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Duta Besar (Dubes) Teuku Faizasyah menekankan, Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum istimewa yang membutuhkan dukungan seluruh masyarakat Indonesia.

"Salah satunya adalah keterlibatan multi-stakeholder pada sektor prioritas transisi energi, termasuk swasta, non-profit, hingga pendidikan tinggi," ujar Dubes Teuku dalam pembukaan seminar G20 Fair di Gedung Weeskamer Semarang, bertajuk “Langkah Maju Energi Terbarukan Indonesia" pada 22 April 2022, pekan lalu. Keterangan ini dikutip dari siaran resmi Kemenlu, Selasa (26/4/2022).

Baca Juga: Kemenlu AS Sebut PeduliLindungi Melanggar HAM, Puan Maharani Langsung Minta Pemerintah Lakukan Ini

Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa dari Semarang dan menghadirkan narasumber Staf Ahli Menlu bid. Hubungan Antarlembaga, Dubes Muhsin Syihab, Staf Ahli Menteri ESDM bid. Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda, Founder of Society of Renewable Energy, Zagy Berian, serta Dosen Hukum Internasional UNDIP, Ibu Nanik Trihastuti.

Dalam paparannya, Dubes Muhsin Syihab menjelaskan bahwa sebagai tuan rumah, Indonesia miliki amanah agar G20 dapat memberikan manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Energi merupakan sektor yang memiliki nilai manfaat besar, tidak hanya dalam hal ekonomi dan investasi, tetapi juga bagi pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup.

“Pengguna migas terbesar adalah G20, sehingga setiap negara-negara anggota G20 memiliki tanggung jawab bersama untuk melakukan transisi energi menuju energi yang terbarukan," demikian lanjut Staf Ahli Menteri ESDM bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda dalam acara yang sama.

Baca Juga: AS Senggol Masalah HAM di Indonesia Sampai Singgung Buzzer, Jubir Kemenlu: Apakah Mereka Lupa?

Ke depannya, Yudo menambahkan, Indonesia diharapkan dapat dorong percepatan pengesahan RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Untuk itu, dibutuhkan sinergi kolaborasi multi-disiplin dan multi-stakeholders.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: