Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKT Targetkan Kurangi Emisi Karbon Hingga 38% di 2040

PKT Targetkan Kurangi Emisi  Karbon Hingga 38% di 2040 Kredit Foto: Pupuk Kalimantan Timur
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk capai target Net Zero Emisson pada 2060, perusahaan BUMN berkomitmen turunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) berbasis National Determined Contribution (NDC) hingga 29% pada 2030 mendatang.

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) juga berkomitmen melakukan penurunan emisi demi berkontribusi pada pencapaian Dekarbonisasi BUMN. PKT menargetkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 38% di tahun 2040.

Baca Juga: Dukung Tata Kelola Manajemen Risiko Pupuk Indonesia Grup, PKT Gelar Sharing Knowledge Systemic Risk

Direktur Operasi dan Produksi PKT, Hanggara Patrianta, menyebut bahwa “Saat ini, pelaku industri semakin dituntut untuk mampu menerapkan proses produksi yang lebih hijau. Sebagai produsen pupuk, PKT juga telah berorientasi untuk terus menekan gas emisi dari hasil produksi dan berinovasi untuk meningkatkan efisiensi energi. Hal tersebut telah menjadi fokus kami yang tertuang dalam roadmap perusahaan 40 tahun ke depan berbasis energi terbarukan. Melalui berbagai inovasi yang telah dan akan diterapkan, kami juga siap memimpin transformasi industri petrokimia menjadi industri energi terbarukan yang lebih hijau.”

Melalui berbagai  inisiatif strategis, PKT suskses capai dekarbonisasi di lingkungan operasional perusahaan, hingga sekitar 16% pada tahun 2021.Tak hanya disana, perusahaan juga menargetkan penurunan gas emisi rumah kaca hingga 1,6 juta ton per tahunnya.

Berbagai inovasi dekarbonisasi yang dinilai dapat berkontribusi pada penurunan emisi karbon perusahaan, diantaranya 1) Efisiensi pabrik guna menekan gas buangan, dengan melakukan penghematan pemakaian gas alam diantaranya melalui revamping pabrik ammonia, 2) Pengembangan bisnis dan teknologi baru, yang difokuskan pada penyerapan karbondioksida (CO2) untuk digunakan sebagai bahan baku produk lainnya serta mensubstitusi bahan baku gas alam dengan hidrogen berbasis EBT untuk menghasilkan Green Ammonia, 3) Substitusi bahan baku/energi berbasis fosil dengan energi baru dan terbarukan, yang diantaranya dilakukan dengan menghadirkan PLTS guna memasok kebutuhan listrik perkantoran dan fasilitas pendukung di PKT, dan 4) Pendekatan biologi, yang mampu mengurangi emisi gas secara alami melalui tanaman hayati yang mampu menyerap karbon, seperti Mangrove yang mampu menyerap karbon dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan ekosistem hutan terestrial

Komitmen PKT dalam melakukan dekarbonisasi juga mendapat pengakuan di industri. Pada 2022 ini, PKT meraih penghargaan Transparansi Emisi Korporasi 2022 yang diberikan oleh Bumi Global Karbon (BGK) Foundation dan Majalah Investor. 

PKT berhasil memperoleh penghargaan tertinggi, Platinum Plus. Para peraih penghargaan pada level ini dinilai mampu memberikan informasi akurat dan terukur akan jumlah emisi buangan dan penurunan Gas Rumah Kaca (GRK), serta memperoleh verifikasi dari pihak independen.

“Penghargaan ini menjadi semangat bagi perusahaan untuk terus menjadi pelaku industri petrokimia yang terdepan dalam menjaga keseimbangan bisnis dan lingkungan. Kami percaya, melalui praktik produksi yang lebih berkelanjutan, akan berdampak pada praktik bisniscperusahaan yang juga berkelanjutan. PKT juga akan terus berkomitmen untuk terbuka dan tansparan dalam hal emisi karbon, yang selama ini telah kami lakukan melalui sustainability report yang dirilis setiap tahunnya,” tutup Hanggara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Adrial Akbar
Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: