Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jalin Kerja Sama dengan INKA, PT KAI Tak Akan Impor KRL Lagi

Jalin Kerja Sama dengan INKA, PT KAI Tak Akan Impor KRL Lagi Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jalin kerja sama dengan PT Industri Kereta Api (INKA) PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Kereta Comuter Indonesia (KCI) tidak akan melakukan impor Kereta Rel Listrik (KRL) pada 2024.

Hal tersebut ditandai dengan perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang pengadaan kereta api. Nantinya, kereta rel listrik (KRL) akan menggunakan produk dalam negeri.

Baca Juga: Tingkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri, PT KCI Gandeng INKA Sediakan KRL

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kerja sama tersebut merupakan langkah terobosan di industri perkeretaapian Indonesia dan sebagai upaya pengembangan ekosistem perkeretaapian yang modern.

"KAI dan INKA melakukan penandatanganan untuk 16 unit kereta commuter, kita melakukan terobosan yang akan memang Indonesia akan tercipta ekosistem perkeretaapian yang sehat," ujar Kartika dalam Konferensi Pers usai MoU KAI-INKA, Senin (9/5/2022).

Kartika mengatakan, KAI sebagai operator dan Kementerian Perhubungan sebagai regulator akan terus mengembangkan perkeretaapian yang modern.

"Kita tahu kita sekarang sedang mengembangkan kereta cepat, kita bangun LRT, terus kita bangun kereta komuter bukan hanya di Jakarta, tapi di daerah lain. Harapannya, produksinya juga bertahap di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, penandatanganan MoU ini akan menjadi pedoman bersama antara KAI. Dalam hal ini, KAI Commuter dan INKA mempersiapkan rencana pengadaan 16 rangkaian KRL ini dengan baik dan komprehensif serta berlandaskan kepada Good Corporate Governance.

Termasuk bagaimana memastikan agar pengadaan ini dilaksanakan dengan tepat kualitas dan tepat waktu. KAI melihat optimisme pemulihan ekonomi ini luar biasa di mana peningkatan pelanggan telah terlihat dengan keterisian okupansi sudah hampir 100 persen.

Ia menyebut hal ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap kebutuhan transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan, terjangkau, serta tertib protokol kesehatan.

"Sejalan dengan kondisi itu, rencana Pengadaan Sarana KRL baru ini yang akan dilaksanakan KAI Commuter dan INKA ini nantinya tidak terlepas dari pesan Presiden bagaimana kita membangun transportasi yang efisien, ramah lingkungan, terjangkau oleh masyarakat, serta dengan mempertimbangkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang akan menjadi standar kita ke depan," ujar Didiek.

Didiek melanjutkan, selama ini perseroan dilakukan untuk mengurangi impor yang selama ini sudah terdapat lebih dari seribu unit kereta bekas impor dari Jepang. 

"Selama ini kita impor kereta bekas jumlahnya sekarang sudah lebih 1.100 unit dan kita mulai secara baru adalah dengan pembuatan sarana kereta listrik yang baru yang merupakan sinergi kolaborasi dua BUMN antara PT INKA dan PT KAI yang akan dijalankan PT KCI dan itu yang kita harapkan bisa berjalan sesuai dengan schedule dan berjalan sesuai rencana," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: