Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kandidat Capres Keliling Saat Lebaran, Pengamat Sebut Itu Manuver Politik Dibungkus Silaturahmi

Kandidat Capres Keliling Saat Lebaran, Pengamat Sebut Itu Manuver Politik Dibungkus Silaturahmi Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagian kandidat capres 2024 menjadikan Lebaran sebagai momentum untuk roadshow. Ada yang sibuk sowan ke kiai, ada yang silaturahmi dengan sesama politisi, ada juga yang keliling daerah untuk mengikuti sebuah acara.

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo misalnya, berkeliling menemui para kiai dan tokoh Nahdlatul Ulama. Lalu, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sowan ke Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Kemudian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan datang ke Lampung untuk menerima gelar kehormatan.

Baca Juga: Eng Ing Eng, Pada Pilpres 2024 Anies Baswedan Disebut Akan Didukung oleh Partai...

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebut, meski acara para kandidat capres itu dibungkus dengan silaturahmi, tapi nuansa politiknya tetap terlihat. Sebab, tujuan akhir mereka memang untuk 2024.

"Saling kunjungan politisi yang dibungkus dengan suasana Lebaran, tetap saja DNA tendensi politik Pilpres 2024 lebih menonjol," kata Pangi, saat dihubungi RM.id, Selasa (10/5). 

Pangi melanjutkan, Pilpres 2024 sebenarnya masih lama. Tapi, para kandidat itu sudah mulai siap-siap. Mereka tidak ingin ketinggalan kereta. "Capres-cawapres mulai grasak-grusuk keliling ke daerah meskipun Pilpres masih dua tahun lagi," lanjut Pangi. 

Menurut Pangi, langkah tersebut dilakukan para kandidat capres untuk menggalang dukungan yang lebih luas. Mereka berkunjung untuk menandai bahwa daerah tersebut sudah dikuasai. "Seperti harimau yang sedang menyemprotkan air seni (tandai) wilayah teritorinya," ungkapnya. 

Dengan kondisi ini, lanjutnya, pertarungan politik menuju 2024 datang lebih dini. "Persepsi publik, kalau sudah banyak politisi yang datang ke pondok pesantren, silaturahmi menemui pimpinan dan tokoh kiai NU dan Muhammadiyah, ini tanda cuaca alam bahwa Pemilu makin dekat," beber pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: