Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: IAG, Induk Maskapai Penerbangan Multinasional Inggris-Spanyol

Kisah Perusahaan Raksasa: IAG, Induk Maskapai Penerbangan Multinasional Inggris-Spanyol Kredit Foto: Logo.wine
Warta Ekonomi, Jakarta -

International Airlines Group (IAG) adalah perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol berkantor pusat di Madrid. Ia tercatat sebagai salah satu perusahaan raksasa Fortune Global 500 tahun 2020. 

Di tahun tersebut, dalam catatan Fortune, IAG membukukan pendapatan total (revenue) sebesar 28,54 miliar dolar AS. Sementara itu profitnya tahun 2020 sekitar 1,91 miliar dolar AS, namun terjadi penurunan 43,6 persen dari tahun 2019.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Biar Memiliki Induk, Sumitomo Electric Mampu Berdikari Jadi yang Teratas

IAG dibentuk dari dua perusahaan British Airways dan Iberia. British Airways dan Iberia menandatangani perjanjian penggabungan awal pada bulan November 2009. Pada bulan April 2010, British Airways dan Iberia menandatangani perjanjian penggabungan penuh, dengan tanggal penyelesaian yang direncanakan pada akhir 2010, tunduk pada persetujuan peraturan yang diperlukan.

Penggabungan antara British Airways dan Iberia selesai pada 21 Januari 2011, dan saham di perusahaan induk baru IAG mulai diperdagangkan di London dan Madrid pada 24 Januari.

Pada tanggal 6 Oktober 2011, IAG mendirikan Iberia Express, sebuah maskapai penerbangan berbiaya rendah baru untuk mengoperasikan rute jarak pendek dan menengah dari hub Madrid IAG dan menyediakan umpan transfer ke jaringan jarak jauh Iberia. Iberia Express mulai beroperasi pada 25 Maret 2012.

Pada 4 November 2011, IAG pada prinsipnya setuju untuk mengakuisisi British Midland International (BMI) dari Lufthansa, dalam kesepakatan yang akan meningkatkan pangsa slot IAG di bandara Heathrow dari 45 persen menjadi 54 persen. Pada 22 Desember 2011, IAG menyetujui kesepakatan yang mengikat dengan Lufthansa untuk mengakuisisi BMI seharga 172,5 juta pound.

Pada tanggal 30 Maret 2012, pembelian tersebut disetujui, dengan syarat bahwa grup gabungan tersebut melepaskan diri dari 12 slot harian dan menyewa dua slot harian di bandara Heathrow. Akuisisi ini selesai pada 20 April 2012, dan armada dan rute BMI diintegrasikan ke dalam jadwal British Airways sepanjang 2012. Slaughter dan May menyarankan IAG tentang akuisisi BMI.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: