Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenparekraf Perkuat Rantai Pasok dalam Pengembangan UMKM Parekraf di Bali

Kemenparekraf Perkuat Rantai Pasok dalam Pengembangan UMKM Parekraf di Bali Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pertamina, Telkom, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) menggelar pratemu bisnis dalam upaya penguatan rantai pasok bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya bagi pelaku UMKM di Bali.

Kegiatan ini mempertemukan pelaku industri pariwisata khususnya usaha hotel dan restoran dengan para pelaku UMKM bidang ekonomi kreatif agar terjalin kerja sama yang lebih baik sehingga diharapkan dapat mengakselerasi, mendorong persentase peningkatan tingkat komponen produk lokal, omzet, suplai dan demand, serta penyerapan tenaga kerja.

Baca Juga: Kemenparekraf Berpartisipasi pada ATM Dubai 2022, Bangkitkan Ekonomi dan Buka Lapangan Kerja

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Manurung dalam acara Pra Temu Bisnis dengan tema "Sinergitas dan Kolaborasi Industri Pariwisata dan Ekonomi kreatif di Provinsi Bali” yang berlangsung di Aula Joop Ave Politeknik Pariwisata, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (20/5/2022), menyampaikan, penguatan rantai pasok ini dilakukan sebagai upaya pengembangan UMKM sebagai penyokong perekonomian nasional yang mampu menyerap 97 persen lebih tenaga kerja di Indonesia dan mengintegrasikan investasi sebesar 60,4 persen.

"Penguatan rantai pasok ini juga harus dengan melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir dengan diperlukan kolaborasi yang kuat," kata Henky dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/5/2022).

Oleh karenanya, Henky mengapresiasi Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Politeknik Pariwisata Bali, Pertamina, dan Telkom yang memperhatikan upaya pengembangan UMKM. "Mari kita sama-sama mengawal kegiatan pratemu bisnis ini karena UMKM adalah backbone perekonomian Indonesia," kata Henky.

Menurunnya kasus Covid-19 dan adanya kebijakan relaksasi penggunaan masker di ruang terbuka tentu membawa optimisme akan makin bangkitnya pariwisata di Indonesia khususnya di Pulau Bali.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menyampaikan bahwa ada tahapan yang harus dilakukan dalam penguatan rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu tahap supply, tahap demand, tahap matchmaking, dan tahap sustainable supply chain.

"Meningkatkan demand akan meningkatkan omzet supply, perluasan tenaga kerja, penggunaan produk lokal, dan pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, agar supply dapat digunakan oleh demand, supply harus memenuhi persyaratan demand sehingga program kolaborasi Penguatan Rantai Pasok Industri Parekraf menjadi solusi agar supply dapat memenuhi persyaratan demand," jelas Hayun.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan soal kesiapan hotel dan UMKM Bali. Ia menyebut hampir 90 persen Bali sangat bergantung dengan industri pariwisata.

"Meski demikian, pimpinan BUMN dengan UMKM saling berkomunikasi dan bahu-membahu untuk mengatasinya," ujar Tjok Bagus Pemayun.

Pada acara Pra Temu Bisnis ini, masing-masing pelaku UMKM memaparkan produknya serta identifikasi potensi kebutuhan produk UMKM Ekonomi Kreatif dari industri perhotelan. Dalam kegiatan ini Politeknik Pariwisata Bali mendukung kegiatan dengan mengadakan Art Event Sekar Gajah Mada. Acara ini berisi labirin group tour, live music, local market, dan ditutup dengan DJ Performances.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: