Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cak Imin Ajukan Syarat Diusung Jadi Capres Koalisi Indonesia Bersatu, Golkar: Nggak Bisa Begitu

Cak Imin Ajukan Syarat Diusung Jadi Capres Koalisi Indonesia Bersatu, Golkar: Nggak Bisa Begitu Kredit Foto: Instagram/Muhaimin Iskandar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo merespons keinginan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk diusung menjadi calon presiden (capres) jika bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Firman mengingatkan ada ukuran baku yang harus dipenuhi dalam menentukan capres.

"Ukuran-ukuran itu kan harus dilihat daripada tingkat popularitas daripada calon, kan itu menjadi ukuran yang baku gitu lho. Tidak hanya sekedar menyatakan aku mau yang penting asal saya, nggak bisa begitu, ini kan dinamis," kata Firman kepada Republika, Senin (23/5/2022).

Firman mengatakan, keputusan munas Partai Golkar mengamanatkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres. Ia menegaskan, sampai saat ini keputusan munas tersebut tetap dipertahankan.

Baca Juga: Cak Imin Dinilai Tak Layak Nyapres dan Diminta Sadar Diri, Pengamat: Elektabilitasnya Rendah

"Saya sebagai wakil ketua umum DPP Partai Golkar, tentunya harus mempertahankan dan menjaga daripada keputusan munas, keputusan munas Partai Golkar itu kan sampai sekarang masih tetap bahwa Pak Airlangga adalah sebagai calon presiden," ujarnya.

Ia mengatakan, pembentukan koalisi tersebut merupakan upaya yang dilakukan oleh Airlangga untuk persiapan menuju kontestasi 2024, mendatang. Sebab, siapapun tidak akan bisa mencalonkan menjadi capres kalau ambang batas parlemen (parliamentary treshold-nya) tidak terpenuhi.

"Kendaraannya dulu kan harus memenuhi yang namanya parliamentary threshold kan gitu, soal nanti itu posisi-posisi kalau logikanya kan Golkar partai pemenang pemilu kedua," kata dia.

Baca Juga: Cak Imin Ngaku Didukung Warga Nahdliyin untuk Nyapres, Gus Yahya PBNU: Tinggal Nunggu Buktinya Aja

"Soal nanti itu ada dinamika itu kita kembalikan kepada Pak Airlangga sebagai ketua umum," katanya.

Namun demikian, Firman mengatakan, KIB terbuka dengan partai manapun yang ingin bergabung. Ia menilai bagus jika PKB ikut menjadi bagian dari koalisi yang diusung Partai Golkar, PAN, dan PPP.

"Ya kalau mau bergabung malah bagus, ini kan yang namanya Golkar itu kan partai yg terbuka, lalu ada partai yang berbasis agama, akan bagus sekali," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: