Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuartal Pertama Kinerja Melonjak, BRI Life Optimis Tumbuh di Atas Industri

Kuartal Pertama Kinerja Melonjak, BRI Life Optimis Tumbuh di Atas Industri Kredit Foto: BRI Life
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asuransi BRI Life sampai dengan kuartal pertama tahun 2022 berhasil mencetak pendapatan Usaha sebesar Rp2,91 triliun, melonjak 77,80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp1,63 triliun.  

Pendapatan premi perusahaan pun meningkat sebesar 51,8 %, dari Rp1,65 triliun pada kuartal I 2021, meningkat menjadi Rp 2,50 triliun di 2022. Peningkatan pendapatan premi ini dikontribusi dari  penjualan lini non unit link.

“Pertumbuhan kita di kuartal I jauh di atas industri, harapannya kita bisa pertahankan terus,” ujar Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila, di Jakarta, Rabu (25/5/2022). 

Baca Juga: BRI Life Gencar Lakukan Aksi Sosial dan Literasi Sebagai Wujud Kepedulian Sesama

Ia menuturkan bila BRI Life memang menargetkan kinerja tahun ini bisa tumbuh di atas industri. Malah, Iwan berharap di tahun 2022 anak usaha BRI ini bisa membukukan kinerja dua kali lipat dari industri. 

“Sampai akhir tahun kita akan tumbuh di atas industri it yang kita dorong, kalau industri tumbuh 10-15%, kita kalau bisa double supaya bisa kejar target,” ucap Iwan. 

Baca Juga: Dorong Penerapan GCG, AAJI Luncurkan Roadmap Industri Asuransi Jiwa

Menurut Iwan, BRI Life akan terus berupaya melakukan peningkatan produktivitas kinerja perusahaan, melalui terobosan-terobosan baru di bidang  manajemen, sumber daya manusia, produk, pemasaran dan kualitas layanan konsumen serta selalu mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang.

“Strategi kita mapping nasabah BRI untuk siapkan produk yang sesuai. Kita kan juga sudah punya produk mikro yang mulai Rp50 ribu, kita juga ada produk critical illness ini juga terus kita dorong karena ini jadi tumpuan kita untuk produk yang mudah dimengerti,” jelas Iwan. 

Hal yang sama dikemukakan Direktur Keuangan BRi Life, Lim Chet Ming. Ia menuturkan bila bila saat ini pertumbuhan bisnis perusahaan ditopang oleh produk asuransi mikro. Sementara, untuk produk unit link mengalami perlambatan yang disebabkan oleh beberapa sentimen negatif serta adanya aturan baru OJK yang tertuang dalam POJK PAYDI. 

“Jadid nasabah tidak mau beli unit link tapi kebutuhannya ada, sehingga ada perpindahan dari unit link ke produk yang proteksi,” jelasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: