Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal UAS dan Pendukungnya Gak Bakal Pengaruhi Hubungan Bilateral Indonesia dan Singapura

Soal UAS dan Pendukungnya Gak Bakal Pengaruhi Hubungan Bilateral Indonesia dan Singapura Kredit Foto: Instagram/Ust Abdul Somad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Hubungan Internasional Andrea Abdul Rahman mengatakan polemik yang terjadi imbas ditolaknya Ustaz Abdul Somad ke Singapura tak merembet ke sejumlah hal lain.

Dia mengatakan meski terlihat memanas, Singapura dan Indonesia masih saling menjaga hubungan baiknya.

Baca Juga: Gak Terima Soal Pengakuan Ustaz Internasional, Denny Siregar Sebut UAS Cuma Jago Kandang!

"Ya, secara bilateral, kedua negera tidak ada gangguan berarti akibat kasus deportasi UAS," ujar Andrea kepada GenPI.co, Rabu (25/5).

Andrea mengatakan meningkatnya tensi pihak Singapura terhadap polemik UAS belakangan ini tentu punya alasan tersendiri.

Dirinya menduga, sebelum peristiwa deportasi terjadi, UAS memang terlebih dahulu sudah masuk deny list di keimigrasian Singapura.

"Di sisi lain, juga ada aksi cukup berlebihan pendukung UAS di medsos (setelah deportasi, Red)," tuturnya.

Oleh karena itu, Andrea menyebut wajar Singapura pun terlihat reaktif.

Andrea berkaca dari dibukanya hasil investigasi Singapura soal dugaan radikalisasi UAS di negara tersebut.

Pria berkacamata itu lantas kembali menegaskan persoalan keimigrasian memang menjadi hal mutlak negara terkait.

Dia menyebut sebagai negara berdaulat, Singapura berhak menerima maupun menolak orang asing ke negaranya.

Sebelumnya, Mendagri Singapura K Shanmugam mengungkap ada seorang remaja di Singapura yang telah menjadi korban radikalisasi UAS.

Dia menjelaskan remaja tersebut telah menonton ceramah UAS di YouTube soal bom bunuh diri dan mulai memercayai pelakunya dianggap sebagai martir.

Baca Juga: Sebut UAS Radikalis, Habib Husin: Ada Bukti, Pasti Diciduk!

Selain itu, pihaknya juga menyebut pendukung UAS telah melontarkan ancaman dengan membawa tragedi 9 September 2001 atau dikenal 9/11.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: