Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Pesan Mengerikan dari Alqaidah Usai Penghinaan Nabi, India Buru-buru Perketat Keamanan

Ada Pesan Mengerikan dari Alqaidah Usai Penghinaan Nabi, India Buru-buru Perketat Keamanan Kredit Foto: Unsplash/Girish Dalvi Iz
Warta Ekonomi, New Delhi -

India memperketat keamanan publik pada Rabu (8/6/2022). Tindakan itu diambil setelah beredar surat peringatan serangan untuk membalas pernyataan menghina Nabi Muhammad SAW oleh anggota Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di India.

Beberapa kelompok media India membagikan surat tertanggal 6 Juni yang dikaitkan dengan cabang Alqaidah di bagian benua India (AQIS). Surat ancaman ini memuat tindakan untuk melakukan bom bunuh diri di negara bagian India untuk mempertahankan kehormatan Nabi.

Baca Juga: Kadernya Hina Nabi, Pemimpin Pemuda Partai Berkuasa di India Bernasib Apes!

Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri India mengatakan, badan-badan intelijen sedang memeriksa keaslian ancaman yang dikeluarkan oleh AQIS.

"Kami juga telah memerintahkan polisi negara bagian untuk memastikan pertemuan publik atau protes tidak diperbolehkan karena bisa menjadi sasaran kelompok militan," katanya.

Ancaman keamanan muncul beberapa hari setelah juru bicara partai Perdana Menteri Narendra Modi, Nupur Sharma, menghina Nabi Muhammad SAW selama debat televisi.

Penyataannya memicu kegemparan di kalangan Muslim India dan memicu protes diplomatik dari negara-negara dengan mayoritas umat Islam menuntut permintaan maaf dari pemerintah India.

Sharma telah diskors dari partai sementara juru bicara lainnya, Naveen Kumar Jindal, dikeluarkan karena komentar yang diabuat tentang Islam di media sosial.

Polisi di India utara pun menangkap seorang pemimpin pemuda BJP karena memposting komentar anti-Muslim di media sosial. Instruksi untuk sangat berhati-hati ketika berbicara tentang agama di publik pun telah disampaikan untuk beberapa anggota senior BJP.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: