Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendikbudristek Ajak Pemangku Kebijakan Tertinggi Pulihkan Pendidikan dalam Negeri

Kemendikbudristek Ajak Pemangku Kebijakan Tertinggi Pulihkan Pendidikan dalam Negeri Kredit Foto: Kemendikbudristek
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekertaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti mengajak pemangku kebijakan tertinggi untuk ikut serta berdiskusi dan mendukung upaya pemulihan pendidikan dengan segera membuka pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Dia menjelaskan, dalam pemulihan sektor pendidikan, ada beberapa aspek yang perlu di perhatikan, diantaranya mendorong partisipasi pembelajaran tatap muka 100 persen dan aman, pemulihan pembelajaran, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan pendidikan, serta mendapat dukungan penuh dari Pemda, satuan pendidikan, dan peserta didik yang terdampak lebih berat karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pendidikan STIP Jakarta Terus Bertransformasi Mengikuti Pola dan Tatanan Baru

"Dalam upaya memulihkan kondisi layanan pendidikan dan memulihkan proses pembelajaran pascapandemi Covid-19, diperlukan strategi dan rencana pemulihan layanan pendidikan yang terstruktur, sistematis, dan masif melibatkan berbagai pihak yang memiliki sumber daya untuk mendorong pemulihan pembelajaran," kata Suharti, Selasa (14/6/22).

Secara umum, kata Suharti, penyelenggaraan pendidikan selama masa pandemi, dilakukan secara daring, pembelajaran tatap muka terbatas, dan pembelajaran hibrida. Dia menyebut, hal yang perlu dilakukan guna menunjang pemulihan layanan akibat pandemi, diantaranya menyesuaikan kebijakan pembelajaran di masa pandemi melalui SKB 4 Menteri, menetapkan kurikulum darurat, menyiapkan kurikulum merdaka sebagai upaya pemulihan pembelajaran, menyesuaikan kebijakan BOS Reguler dan BOP, serta BOS afirmasi dan BOS kinerja.

Kemudian memberikan bantuan dalam bentuk TIK berupa kuota internet, subsidi upah, sarana perilaku hidup bersih sehat. Selain itu juga meningkatkan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan dalam memfasilitasi pembelajaran di masa pandemi Covid-19, baik jarak jauh, tatap muka, dan pembelajaran hibrida.

Pemulihan layanan pendidikan juga bisa dilakukan dengan menyediakan platform pembelajaran dari hasil kerja sama swasta, bahan ajar digital, modul mandiri, program belajar dari rumah TVRI dan TV Edukasi. Selain itu juga menyiapkan program dukungan nasional yang melibatkan universitas melalui program mengajar yang melibatkan 38 ribu mahasiswa, KKN tematik Covid-19, 15 ribu relawan Covid-19 nasional, serta 186 ribu Duta Perubahan pelaku dari kalangan mahasiswa, guru, maupun masyarakat.

Baca Juga: Turun dari Capres, Ambisi Giring Kini Mau Jadi Gubenur DKI Jakarta, Loyalis Anies: Nanti Turun Lagi

Sementara itu, Kepala Unit Pendidikan UNICEF Indonesia Katheryn Bennet mengatakan bahwa sejak 2020 pihaknya bekerja sama dengan Kemendikbudristek, Kementerian Kesehatan dan berbagai kementerian serta lembaga lainnya. Hal tersebut dia lakukan guna mendukung pemulihan pembelajaran dan sistem pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: