Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geram Sama Unggahan Stupa Borobudur Roy Suryo, Wamenag: Tak Etis, Bisa Dikategorikan SARA!

Geram Sama Unggahan Stupa Borobudur Roy Suryo, Wamenag: Tak Etis, Bisa Dikategorikan SARA! Kredit Foto: Instagram/Zainut Tauhid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengomentari kasus penyebaran foto stupa Candi Borobudur yang mirip dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia meminta agar simbol agama tidak dijadikan bahan olokan karena akan melukai perasaan umat beragama yang bersangkutan.

Baca Juga: Walau Bela Diri Soal Stupa Borobudur, Jerat Hukum Akan Terus Hantui Roy Suryo, Gak Bisa Tenang!

“Apapun alasannya tindakan itu tidak etis dan tidak dibenarkan oleh agama dan peraturan perundang-undangan. Perbuatan tersebut dapat dikategorikan sebagai perbuatan SARA,” ujar dia dikutip dari Antara, Jumat (17/6).

Zainut mengatakan kebebasan menyampaikan pendapat baik itu kritik maupun saran hendaknya dilakukan dengan cara yang santun, bijak, dan menghormati etika.

Dia pun mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

“Berperilaku proporsional dan tidak berlebihan dalam menyampaikan pendapat maupun kritik, sehingga tidak menimbulkan polemik dan kegaduhan,” tegas Zainut.

Zainut juga meminta agar polisi mengusut semua pihak yang terlibat dalam penyebaran foto stupa Candi Borobudur untuk selanjutnya diproses sesuai aturan yang berlaku.

“Terhadap unggahan meme stupa Borobudur mirip Pak Jokowi, saya menyerahkan kepada pihak Kepolisian untuk mendalami masalah itu dan mengusut semua pihak yang terlibat,” tegas dia.

Foto stupa Candi Borobudur mirip Jokowi menjadi heboh setelah diunggah Roy Suryo di media sosial.

Baca Juga: Geruduk Kedubes India, PA 212 Sebut Menghina Nabi Muhammad Hukumnya Dibunuh!

Atas kejadian itu, Bareskrim Polri mulai melakukan pengusutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: