Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia-Ukraina Memanas, Gesekan Amerika-China Makin Kuat, ASEAN Gandeng India Ambil Strategi...

Rusia-Ukraina Memanas, Gesekan Amerika-China Makin Kuat,  ASEAN Gandeng India Ambil Strategi... Kredit Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Warta Ekonomi, New Delhi -

Pertemuan khusus menteri luar negeri dari India dan negara-negara Asia Tenggara sedang berlangsung. Pembahasan mengerucut pada dua hal yakni penguatan hubungan di tengah perang Rusia di Ukraina, dan persaingan yang meningkat antara Amerika Serikat dan China yang mengancam perdamaian dan stabilitas wilayah.

Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar mengatakan India dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menghadapi tantangan geopolitik dari perang di Ukraina dan dampaknya terhadap ketahanan pangan dan energi, harga dan rantai pasokan.

Baca Juga: LCS Memanas, Prabowo Sentil Negara Adidaya: Amerika dan China Tolong Dengarkan ASEAN

"India mendukung penuh ASEAN yang kuat, bersatu, makmur yang sentralitasnya di Indo-Pasifik diakui sepenuhnya," katanya, Associated Press melaporkan.

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan tindakan Rusia telah "menjungkirbalikkan sistem aturan dan norma internasional."

Balakrishnan menambahkan bahwa persaingan antara AS dan China memiliki implikasi langsung untuk seluruh Asia.

“Perkembangan ini, jika tidak dikendalikan, dapat mengancam satu-satunya sistem perdamaian dan stabilitas yang kami andalkan sebagai basis pertumbuhan dan perkembangan serta kemakmuran kami selama beberapa dekade,” katanya.

Jaishankar menekankan perlunya memperkuat konektivitas darat dan laut di antara negara-negara anggota Asean. Peningkatan jalan raya India-Myanmar-Thailand adalah bagian dari inisiatif Konektivitas Asean-India.

Pertemuan dua hari di New Delhi menandai peringatan 30 tahun pembentukan hubungan "mitra dialog" formal antara India dan Asean.

Acara tersebut dihadiri oleh para menteri luar negeri Singapura, raksasa ekonomi yang sedang naik daun, Indonesia, Brunei, Kamboja, Malaysia dan Vietnam, dan oleh perwakilan menteri luar negeri Laos, Filipina dan Thailand, kata Kementerian Luar Negeri India.

Tidak dijelaskan mengapa tidak ada perwakilan dari Myanmar yang juga milik ASEAN. Juru bicara kementerian Arindam Bagchi mengatakan pekan lalu bahwa India telah mengundang Myanmar ke pertemuan itu.

Perwakilan dari pemerintah yang dibentuk oleh militer Myanmar telah dikeluarkan dari pertemuan ASEAN baru-baru ini karena ketidaksepakatan atas kurangnya kerja sama mereka dalam menerapkan langkah-langkah yang disepakati oleh kelompok 10 anggota tahun lalu untuk membantu meringankan krisis politik kekerasan di negara itu.

Perdagangan antara India dan kawasan ASEAN melampaui US$78 miliar pada tahun 2021.

India terutama mengekspor bahan kimia organik, mineral, kapal dan kapal, besi dan baja, obat-obatan, kapas dan tembakau ke negara-negara ASEAN, menurut Kementerian Perdagangan India.

Impor utama India dari ASEAN termasuk batu bara, minyak sawit, telepon, kapal ringan dan sirkuit elektronik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: