Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Gubernur Terbodoh Versi Pencarian Google, Anies Baswedan Ini Sedang Cari Kambing Hitam'

'Gubernur Terbodoh Versi Pencarian Google, Anies Baswedan Ini Sedang Cari Kambing Hitam' Kredit Foto: Instagram/Mohamad Guntur Romli
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi PSI Mohammad Guntur Romli menyindir Anies Baswedan sebagai gubernur terbodoh versi pencarian Google.

Gara-garanya, Anies dinilai mencari kambing hitam terkait buruknya kualitas udara Jakarta yang belakangan jadi sorotan publik.

Baca Juga: Gak Terima Anies dan Ganjar Disebut Duet Pemersatu Bangsa, PDIP: Pemersatu Bangsa Itu Adalah...

“Gubernur Terbodoh versi pencarian google Anies Baswedan ini sedang cari kambing hitam,” celoteh Guntur Romli di Twitter, Sabtu (25/6/2022).

Cuitan Guntur Romli tersebut dilontarkan saat ia mengomentari salah satu artikel portal berita online yang menyebut Anies menuding daerah penyangga DKI sebagai sumber polusi sehingga membuat kualitas udara di ibu kota menjadi buruk.

“Nuding2 ke wilayah lain, soal banjir jg. Pdhal Gubernur Terbodoh ini gak kerja apa2,” sahut Guntur.

Berdasarkan hasil analisis situs pemantau kualitas udara di dunia iqair.com, dari 10 kualitas udara buruk pada pagi ini, ada 6 kota berada dalam zona merah atau kota dengan polusi udara tinggi atau tidak sehat.

Pagi ini saja kualitas udara di Jakarta pada pukul 10.00 WIB berada di posisi kelima terburuk di dunia.

Menurut gubernur Anies, bila ada satu hari di mana muncul angka kualitas buruk di hari itu. Tapi di hari sebelumnya dan di hari sesudahnya itu kita menemukan kondisi yang landai, pasti di hari itu ada sesuatu

Anies juga menyebut penilaian kualitas udara tidak bisa dilakukan berdasarkan satu wilayah saja. Sebab, udara mengalami pergerakan ke berbagai wilayah.

Baca Juga: Demi Pilpres, Tiga Parpol Besar Ini Bakal Berkoalisi, Anies Baswedan Jadi Pusatnya!

“Perlu kita lihat kualitas udara tidak ada pembatasan administrasinya, tidak ada. Jadi ada memang emisi dari dalam kota, tapi juga ada pergerakan dari berbagai wilayah,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: