Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Startup Punya Potensi Besar untuk Andil Jadi Eksportir Sawit

Startup Punya Potensi Besar untuk Andil Jadi Eksportir Sawit Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Tofan Mahdi menilai perusahaan rintisan atau startup memiliki peran strategis untuk turut andil dalam aktivitas ekspor sawit dan turunannya.

Sebab, dengan kontribusi dari startup, maka pemain dalam aktivitas ekspor sawit bisa lebih terdiversifikasi, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini BUMN, dan sektor swasta.

"Dulu, ekspor memang hanya bisa dijajaki oleh perusahaan besar. Tapi dengan digital, teman-teman [startup] bisa punya peluang yang sama untuk mengakses pasar global," ujar Tofan dalam gelar wicara Generasi Sawit bertajuk Sawit Komoditas Ekspor Strategis & Peluang Startup dalam Ekspor Sawit dan Turunannya di Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2022).

Dia menjelaskan sektor sawit memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Salah satu pertimbangannya adalah permintaan pasar global yang besar terhadap komoditas sawit.

"Di tingkat global, sawit memegang peran nomor satu. Nah Indonesia merupakan produsen sawit terbesar pertama di dunia, yang kedua Malaysia," jelas Tofan.

Dengan tingginya animo dunia terhadap produk sawit dan turunannya, sektor sawit dapat menjadi aset penyumbang devisa yang besar terhadap negara sekaligus penyerapan tenaga kerja. Artinya, sawit memiliki potensi yang besar terhadap perekonomian Indonesia.

Terlebih, sekitar 43% dari total 16,3 juta hektare kebun sawit adalah perkebunan rakyat yang dimiliki oleh petani. Celah ini yang dapat dioptimalkan oleh para pelaku startup untuk menjadi strategi pengembangan sawit ke depannya.

Baca Juga: Jaga Pasokan Dalam Negeri, Ekspor Minyak Sawit April Hanya 2 Juta Ton

Tofan kemudian menyarankan agar para pelaku perusahaan rintisan untuk menyasar akses pasar kecil, yakni negara-negara yang membutuhkan pasokan produk sawit namun belum terjangkau oleh swasta dan pemerintah.

"Cari peluang-peluang yang mikro atau individual, itu belum tergarap. Kalau perusahaan besar tidak bisa masuk ke situ, mestinya teman-teman skala UMKM bisa masuk," katanya.

"Jadi, teman-teman yang memahami digital itu semoga bisa menyusun strategi pelan-pelan dengan mengakses pasar-pasar kecil. Yang jelas, saat ini pasarnya sangat terbuka," tandas Tofan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: