Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kapal Kargo Berbendera Rusia Disetop Turki, Pas Dibongkar Isinya Gandum, Curian dari Ukraina?

Kapal Kargo Berbendera Rusia Disetop Turki, Pas Dibongkar Isinya Gandum, Curian dari Ukraina? Kredit Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko
Warta Ekonomi, Ankara -

Kapal kargo berbendera Rusia di lepas pantai Laut Hitam diberhentikan Turki. Seorang pejabat senior Turki pada Senin (4/7/2022) mengatakan, mereka menyelidiki klaim Ukraina bahwa kapal itu membawa gandum curian.

Duta Besar Ukraina untuk Turki mengatakan, pada Minggu (3/7/2022) kapal berbendera Rusia yang bernama Zhibek Zholy ditahan oleh otoritas bea cukai Turki. Menurut seorang pejabat dan berdasarkan dokumen yang dilihat oleh Reuters, Ukraina telah meminta Turki untuk menahan kapal kargo tersebut.

Baca Juga: Gerak Cepat, Langkah Rusia Dekati Turki Adalah Sebuah Kejutan, Ternyata karena...

"Atas permintaan, kapal bernama Zhibek Zholy dihentikan di Karasu (pelabuhan). Tuduhan itu sedang diselidiki secara menyeluruh. Tidak tertulis siapa pemiliknya (kapal kargo itu)," ujar pejabat senior Turki yang berbicara dengan syarat anonim.

Pejabat itu mengatakan, Turki telah melakukan kontak dengan Rusia, PBB dan pihak ketiga mengenai masalah tersebut. Pada Ahad, wartawan Reuters melihat kapal itu berlabuh sekitar 1 km dari pantai dan di luar pelabuhan Karasu di Provinsi Sakarya, barat laut Turki. Pada saat itu, tidak ada tanda-tanda pergerakan di atas kapal atau oleh kapal lain di dekatnya.

Duta Besar Ukraina untuk Turki, Vasyl Bodnar, mengatakan di televisi nasional Ukraina, nasib kapal kargo akan diputuskan oleh pertemuan penyelidik. Ukraina berharap pihak berwenang menyita biji-bijian dari kapal tersebut.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Ukraina yang mengutip informasi dari administrasi maritim Ukraina, mengatakan kepada Reuters, kapal Zhibek Zholy telah memuat kargo pertama sekitar 4.500 ton biji-bijian Ukraina dari Berdyansk, yaitu pelabuhan yang diduduki Rusia di selatan Ukraina.

Konflik di Ukraina telah memicu krisis pangan global. Hal ini mendorong PBB mengajukan rencana untuk membuka kembali rute pengiriman dari Odesa dan pelabuhan Ukraina lainnya.

Turki telah menjanjikan kerja sama dalam membangun koridor yang aman di Laut Hitam untuk memungkinkan ekspor produk dari Ukraina. Para kritikus khawatir Rusia akan memanfaatkan koridor tersebut untuk melancarkan serangan ke pelabuhan strategis Odesa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: