Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peringatan BMKG! Masyarakat Indonesia Harus Waspadai Potensi Bahaya Ini Saat Iduladha

Peringatan BMKG! Masyarakat Indonesia Harus Waspadai Potensi Bahaya Ini Saat Iduladha Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Alarm peringatan cuaca dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi hujan disertai kilat hingga angin kencang. Terkait hal ini, BMKG meminta masyarakat sejumlah provinsi untuk waspada, terutama saat perayaan iduladha, Minggu (10/7/2022).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir hingga angin kencang seperti di Aceh, Bengkulu, Gorontalo.

Baca Juga: Hingga Minggu Siang, BMKG Catat 126 Kali Gempa di Jawa Timur

Kemudian Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara. Selanjutnya di Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan.

Sebelumnya, BMKG melaporkan kenaikan suhu permukaan lebih nyata terjadi di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan Pulau Sumatra bagian timur, Pulau Jawa bagian utara, Kalimantan dan Sulawesi bagian utara mengalami trend kenaikan > 0,3C per dekade.

Baca Juga: Kenaikan Suhu Satu Dekade Terakhir, BMKG: Tahun Terpanas Adalah 2016

Laju peningkatan suhu permukaan di Indonesia tersebut berdasarkan analisis hasil pengukuran suhu permukaan dari 92 Stasiun BMKG dalam 40 tahun terakhir. Laju peningkatan suhu permukaan tertinggi tercatat terjadi di Stasiun Meteorologi Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kota Samarinda (0,5C per dekade).

Sementara itu wilayah Jakarta dan sekitarnya suhu udara permukaan meningkat dengan laju 0,40–0,47C per dekade.

"Secara rata-rata nasional, untuk wilayah Indonesia, tahun terpanas adalah tahun 2016 yaitu sebesar 0,8C dibandingkan periode normal 1981-2010 (mengikuti tahun terpanas global), sementara tahun terpanas ke-2 dan ke-3 adalah tahun 2020 dan tahun 2019 dengan anomali sebesar 0,7C dan 0,6C," tutur Dwikorita, dikutip dari Antara, Minggu (10/7/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: