Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Merah, Begini Nasib Saham Perusahaan Milik Kakak Hary Tanoesoedibjo yang Diduga Terseret Kasus Beras Bansos

Sempat Merah, Begini Nasib Saham Perusahaan Milik Kakak Hary Tanoesoedibjo yang Diduga Terseret Kasus Beras Bansos Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pergerakan saham PT Dosni Roha Indonesia Tbk (ZBRA) terpantau tidak terlalu fluktuatif sepanjang perdagangan Kamis, 4 Agustus 2022. Melansir RTI, saham emiten milik kakak dari Hary Tanoesoedibjo, yaitu Rudy Tanoesoedibjo ini ditutup stagnan di level Rp560 per saham pada akhi sesi kedua. 

Sempat anjlok ke zona merah, jangkauan pergerakan saham ZBRA hanya berada dalam jangkauan level terendah Rp555 per saham hingga level tertinggi Rp560 per saham. Aktivitas perdagangan saham ZBRA pun tidak begitu ramai.

Baca Juga: Soal Penimbunan Beras Bansos di Depok, DNR Akui Tidak Terlibat

Sepanjang hari ini, saham ZBRA ditransaksikan dengan frekuensi 58 kali dengan volume 206,10 ribu lembar. 

Nilai transaksi harian atas saham ZBRA per Kamis sore mencapai Rp115,28 juta. Market cap atas saham ZBRA mencapai Rp1,41 triliun. 

Untuk informasi, ZBRA atau dikenal juga sebagai DNR belakangan ini ikut disebut-sebut sebagai pihak yang terlibat dalam penemuan timbunan beras bansos di JNE Depok. ZBRA sendiri merupakan vendor pemenang tendor yang memberikan izin kepada JNE dalam proses distribusi beras tersebut. Sementara itu, beras bansos tersebut dikubur karena alasan sudah rusak dan tidak layak konsumsi.

"Beras diambil sudah standby di gudang Bulog yang berlokasi di Pulogadung. Pengambilan beras atas izin dari vendor. Jadi, JNE atas izin DNR karena dia kerja sama mengambil dari gudang Bulog di Pulogadung. Kemudian JNE mendistribusikan door to door ke penerima," tegas Menteri Sosial, Tri Rismaharini, dilansir pada Kamis, 4 Agustus 2022. 

Sementara itu, pihak DNR sudah memberi klarifikasi bahwa pihaknya mendapatkan proyek penyaluran bansos pada periode September-Oktober 2020. Namun, pihaknya tidak bekerja sama dengan JNE sebagai pelaksana last mile delivery. Adapun beras yang ditemukan terkubur itu diduga merupakan bansos untuk kisaran bulan Mei-Juni 2022.

“Sebagai perusahaan distribusi dan logistik yang berpengalaman serta memiliki infrastruktur, teknologi supply chain management dan jaringan di seluruh Indonesia, DNR itu dipercaya oleh Kemensos untuk menyalurkan bansos beras ke 15 provinsi di bulan September dan Oktober 2020," ungkap Head of Corporate Communication Dosni Roha, Ida Widayani. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: