Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MITI Ajak Mahasiswa Turki Kaji Konsep Masyarakat Madani

Warta Ekonomi -

WE Online Jakarta- Deputi Kajian dan Kebijakan, Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), selenggarakan kajian bersama mengenai kehidupan sosial masyarakat pada abad kejayaan masa lalu. Kegiatan ini akan rutin dilangsungkan guna merumuskan konsep masyarakat madani. Kajian pertama mengkaji masyarakat zaman Turki Utsmani, Kamis-Jum’at (12-13/02), di MITI Headquarter, Alam Sutera, Tangerang.

Kajian ini merupakan bagian dari riset yang sedang dilakukan MITI untuk mendapatkan model-model masyarakat madanidi berbagai generasi kejayaan di dunia. “Kami ingin riset ini mampumerumuskan lebih kongkrit tentang masyarakat madani yang selama ini masih abstrak, sehingga lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum di Indonesia,” jelas Femina Sagita Borualogo, Ph.D, Executive Director of Public Policy Studies, MITI.

Kajian pertama diselenggarakan membahas masyarakat zaman Turki Utsmani yang dikenal sebagai masyarakat madani masa lalu. Hadir sebagai pembicara, Lale Fatma, mahasiswa pascasarjana Istanbul University. Ia menjelaskan tentang swadaya masyarakat Dinasti Turki Utsmani dalam bentuk Vakif, yaitu organisasi swadaya masyarakat yang melayani kebutuhan pendidikan, kesehatan, pangan, bahkan sampai papan dari setiap masyarakat yang membutuhkan. Dinasti Turki Utsmani juga memfasilitasi ummat agama selain Islam dengan sejajar dan adil.

“Masyarakat Turki memiliki tingkat toleransi yang tinggi. Masyarakat antaragama hidup bersama dengan damai. Masing-masing penduduk juga selalu berusaha untuk membantu penduduk lain yang membutuhkan,” jelasnya. Lale juga menjelaskan struktur sosial dan lembaga-lembaga yang membuat masyarakat Turki pada abad pertengahan menjadi masyarakat yang makmur. “Kemakmuran bukan hanya dirasakan oleh manusia, bahkan hewanpun dipelihara oleh vakif-vakif yang tersebar dan dikelola secara swadaya oleh masyarakat di seluruh wilayah Turki,” tambah Lale.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: