Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Siti dan Susi Lepas Dua Harimau Sumatera

Warta Ekonomi -

WE Online, Lampung - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku sangat senang bisa hadir di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) untuk melepasliarkan dua harimau ke habitnya di rimba raya Taman Nasional Bukit Barisan Bagian Selatan.

"Ini sangat bagus, dua harimau bisa kembali ke habitatnya. Sejalan dengan program pemerintah untuk menaikkan jumlah hewan konservasi sebesar 10 persen tahun ini," kata Menteri LHK Siti Nurbaya seperti dikutip siaran pers Artha Graha Peduli di Tambling, Lampung Barat, Kamis (5/3/2015).

Sedangkan Menteri KKP Susi Pudjiastuti yang bersahabat dengan pendiri AGP Tomy Winata dan sudah seringkali ke TWNC menyatakan "Ini hari terbaik buat saya," katanya.

"Mestinya semua pemangku kepentingan dari pemerintah, pengusaha, dan media mendukung dan melestarikan satwa liar, jangan hanya Pak Tomy Winata," kata Susi yang memutuskan untuk menginap di Tambling sekaligus melihat pulau terluar di Samudera Hindia.

Sebelumnya, Menteri Siti dan Susi melepasliarkan dua harimau sumatera Panti dan Petir, ibu dan anak harimau, ke rimba raya sebagai bagian dari keberhasilan konservasi dan pengembangbiakan harimau atas kolaborasi antara pengelola Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dengan TWNC.

Selain itu dilepaskan juga sembilan ekor penyu  yang terdiri dari atas tiga ekor penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan enam ekor penyu hijau (Chelonia mydas), dua ekor elang ular bido (Spilornis cheela) serta buaya muara (Crocodilus porosus).

Menurut Siti Nurbaya pemerintah sedang mempelajari sistim yang diterapkan TWNC untuk diadopsi di kawasan konservasi lainnya. Di Indonesia banyak terdapat Taman-Taman Nasional yang juga menjadi tempat konservasi binatang langka "Masing-masing daerah harus ada ciri khasnya, seperti konservasi yang dilakukan TWNC ciri khasnya adalah pelestarian harimau. Yang lain apa, ini kita pelajari," kata Siti yang juga melepaskan penyu dan elang.

Ia mengatakan komitmen pihak swasta seperti Artha Graha Peduli untuk menjaga lingkungan dan satwa liar sangat baik di kawasan seluas sekitar 50.000 hektare itu. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan menjaga dan menambah populasi harimau sumatera. "Yang seperti ini harus diapreasiasi," katanya.

Ia menambahkan banyaknya pihak swasta yang peduli terhadap lingkungan hidup menunjukkan masyarakat peduli alam Indonesia. Upaya tersebut bisa mengedukasi masyarakat sehingga mereka akan menjaga satwa liar dan kawasan yang dilindungi.

Menteri KKP Susi Pudjiastuti juga meminta semua pihak terlibat menjaga alam dan satwa-satwa yang dilindungi. "Ayo media harus kampanye untuk kepedulian alam liar, supaya semua pihak tergugah untuk berbuat seperti Tomy Winata di TWNC ini," ujar Susi.

Pendiri TWNC Tomy Winata mengatakan terimakasih kalau upayanya melestarikan lingkungan dan satwa liar diapresiasi. Ia sangat senang Panti dan Petir bisa kembali kea lam bebas. "Jika harimau-harimau itu dinilai sudah bisa hidup kealam bebas, ya kami lepas liarkan. Habitatnya kan di rimba raya, namanya kan Raja Hutan," ujarnya.

Melalui program Tiger Rescue Center di TWNC, Harimau Sumatera yang berkonflik dengan manusia diselamatkan dari ancaman bahaya dan direhabilitasi serta dilatih untuk dilepasliarkan kembali ke habitat asalnya. Memasuki tahun ke 17, TNBBS dan TWNC telah melepasliarkan 4 (empat) ekor  Harimau Sumatera ke alam bebas.

Anggaran pengelolaan dan pelestarian kawasan TWNC di lahan seluas 48.153 ha mencapai US$ 2 juta per tahun, termasuk salah satu tantangan terbesar yaitu pengamanan hutan konservasi dan cagar alam laut dari pemburu liar yang tidak bertanggung jawab.

Tomy mengatakan partisipasi aktif dalam upaya perlindungan alam dan satwa liar di TWNC karena sudah merupakan keyakinannya bahwa alam sudah menyediakan semua kebutuhan manusia yang diperlukan untuk hidup di dunia ini. Namun, tetap masih banyak orang yang mengambil sumber daya alam untuk kepentingannya tanpa memberikan sesuatu kepada alam sebagai timbal balik.

"Jadi, saya harap upaya yang saya lakukan dalam konservasi alam liar, hutan, dan ekosistim berkelanjutan ini bisa menjadi acuan model bagi yang lain. Kita harus melakukan upaya bersama untuk menyelamatkan bumi pertiwi dan tidak melupakan dari mana kita berasal," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: