Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Riset Weber Shandwick Tentang CEO

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Riset yang dirilis hari ini oleh firma Public Relations global, Weber Shandwick, mengidentifikasi bahwa keterlibatan dan kehadiranchief executive officer dianggap penting terhadap reputasi perusahaan, menurut 81 persen jajaran eksekutif senior di dunia. Munculnya model baru dalam membangun reputasi CEO ini dipicu tingginya minat terhadap konten di tengah masyarakat serta ketersediaan berbagai platform di mana pemimpin dapat berinteraksi langsung dengan beragam pemangku kepentingan.

"Beberapa tahun lalu, CEO dan orang-orang di sekeliling mereka menyalahartikan makna darikehadiranCEO dengan ketenaran CEO. Saat ini, ketenaran CEO bukan lagi tujuan utama karena lebih penting membangun kredibilitas dari seorang CEO di berbagai kanal yang bisa memberikan nilai tambah baik di dalam maupun di luar organisasi," menurut Leslie Gaines-Ross, Kepala Strategi Reputasi Weber Shandwick. "Seorang CEO akan lebih menonjol ketika memiliki tingkat kehadiran yang lebih tinggi dengan tujuan yang lebih besar melalui berbagai cara," tambah Leslie.

Dilakukan oleh Weber Shandwick atas dasar kolaborasi dengan KRC Research, Nilai Premium dari ReputasiSeorang CEO: Meraih Keuntungan dalam Era Keterhubungan, dilandasi oleh pengadaan survey online kepada lebih dari 1,700 eksekutif senior di 19 negara di Amerika Utara, Eropa, Asia Pasifik, dan Amerika Latin. Pasar Asia Pasifik meliputi Australia, Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura dan Korea Selatan.

Mengapa Reputasi CEO Penting

Tak bisa dipungkiri bahwa reputasi CEO berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah organisasi dan menjadi salah satu aset paling berharga dalam berkompetisi.Survey kami menemukan bahwa para eksekutif global setuju bahwa: rata-rata, hampir separuh (45 persen) dari reputasi perusahaan mereka didukung oleh reputasi CEO mereka. Benang merah yang tak terpisahkan antara CEO dan reputasi korporasi diduga akan semakin menguat, dengan 50 persen jajaran eksekutif meyakini bahwa reputasi CEO akan semakin berpengaruh terhadap reputasi perusahaan di tahun-tahun mendatang.

Reputasi CEO juga berpengaruh terhadap hasil akhir yang diinginkan.Jajaran eksekutif memperkirakan 44 persen dari nilai pasar perusahaan didukung oleh reputasi CEO mereka.Reputasi CEO yang kuat juga menarik minat dan membuat karyawan bertahan di perusahaan tempatnya bekerja (masing-masing 77 persen dan 70 persen).

"Keterlibatan CEO telah menjadi pendorong penting bagi nilai perusahaan," ujar Tyler Kim, kepala korporat dan krisis, Asia Pasifik. "Riset kami menunjukan bahwa adaCEO-CEO model baru yang tidak hanya menyadari hal ini, namun juga menggunakan kesempatan untuk mengedukasikan hal ini kepada perusahaan tempatnya bekerja," tambah Kim

Kerendahan Hati CEO Menguntungkan

Kendati reputasi CEO menjadi semakin penting, membangun reputasi bukanlah semata-semata mengumbar ego atau ketenaran.Bahkan, berdasarkan pemantauan media Weber Shandwick pada tahun 2014, peliputan seputar kerendahan hati CEO mencetak rekor.“Kerendahan hati adalah tren baru di antara kepala eksekutif,” menurut Gaines-Ross. Tentunya, perlu dicatat bahwa jajaran eksekutif yang dipimpin seorang CEO ternama akan 6 kali lebih mungkin memandang pimpinan mereka rendah hati dibanding jika CEO-nya tidak ternama (34 persen vs 6 persen).

Keterlibatan CEO dengan Masyarakat Adalah Mandat Baru

Reputasi dan hubungan eksternal memiliki suatu kesinambungan yang erat.CEO yang dikagumiberpotensi empat kali lipat lebih baik dalam menjalin hubungan dengan masyarakat dibandingkan CEO yang kurang dikagumi (masing-masing 50 persen vs 13 persen ). Pertanyaannya adalah: Dari sejumlah platform yang ada, plartform mana yang paling vital untuk CEO terutama jika mereka memiliki keterbatasan waktu dan cenderung memiliki kekhawatiran untuk mengambil resiko? Mayoritas eksekutif global (82 persen) menganggap kesempatan berbicara di depan publk adalah hal utama dalam menjalin hubungan dengan pemangku kepentingan eksternal, namun di luar itu masih banyak tanggung jawab penting CEO dalam kegiatan eksternal lainnya:

Seiring meningkatnya minat untuk CEO menceritakan tujuan dan nilai-nilai yang diyakini oleh perusahaan mereka,untungnya, ada berbagai macam aktivitas komunikasi yang dapat dilakukan, memberikan pilihan strategis yang lebih beragam untuk dijalani oleh seorang CEO. 

Keterlibatan CEO di Ranah Online Amat Penting

Indonesia semakin berkembang menjadi Negara paling sosial di dunia, 93% jajaran eksekutif Indonesia masih meyakini pentingnya keterlibatan CEO di dunia Internet, baik melalui website perusahaan, sosial media, maupun situs berita online. “Sebagai pemimpin bisnis, membangun eksistensi yang baik dan berkelanjutan secara online akan membantu dalammembentuk reputasi suatu perusahaan sekaligus membangun hubungan jangka panjang dengan para pemangku kepentingan utama,” demikian menurut Herry Cahyono, Wakil Presiden Praktik Korporat, Indonesia. “Selain itu, sangat penting bagi para CEO untuk menyusun strategi sosial media dan merencanakannya dengan baik agar sebisa mungkin meminimalisir risikomunculnya pemberitaan negatif yang dapat berakibat buruk pada reputasi online. 

12 Tahap Bagi CEO dalam Membangun Reputasi dan Keterlibatan

Weber Shandwick merekomendasikan bagi pemimpin dan perusahaan mereka, untuk mempertimbangkan strategi-strategi berikut untuk meningkatkan keterlibatan CEO. Rekomendasi ini diijabarkan secara detil dalam laporan kami.

  1. Melakukan penilaian reputasi CEO
  2. Membangun laporan "ekuitas" CEO
  3. Mengidentifikasi dan membangun cerita CEO atas nama perusahaan
  4. Menjadi jagoan perusahaan dengan tampil dan terlibat di industri
  5. Meningkatkan tim manajemen senior, di luar dari CEO
  6. Memadatkan media training
  7. Secara hati-hati mengevaluasi pendirian CEO terhadap kebijakan publik.
  8. Memilih lokasi yang tepat untuk kehadiran CEO
  9. Mengembangkan strategi sosial media yang solid
  10. Menjaga pendorong reputasi sebagai prioritas
  11. Meningkatkan reputasi CEO di hadapan karyawan
  12. Jangan memandang kerendah hatian CEO sebagai suatu kelemahan

"Dengan sifat internet dan sosial media yang transparan, batas signifikan antara komunikasi internal dan eksternal CEO sudah hampir tidak terlihat," menurut Ian Rumsby, Chief Strategy Officer, Asia Pacifi. "Hal ini membuat CEO dan tim-nya harus mengembangkan rencana keterlibatan yang lebih terintegrasi karena di jaman sekarang semua orang bisa dengan mudah menjadi seorang figur publik," tambah Ian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: