Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menperin Resmikan Pabrik Baru Isuzu di Karawang

Warta Ekonomi -

WE Online, Karawang - Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Bapak, Saleh Husin meresmikan Isuzu Karawang plant, pabrik perakitan kendaraan milik PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang berada di Kawasan Industry Suryacipta, Karawang Timur pada tanggal 7 April 2015. Peresmian ini turut dihadiri Bp. Rachmat Gobel, Menteri Perdagangan RI. Bp. Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Perwakilan Direktur Isuzu Motors Ltd, Mr. Susumu Hosoi, serta Presiden Direktur PT Astra International Tbk Priyono Sugiarto.

Pada Desember 2011, IAM telah membeli 300.000 m2 lahan yang terletak di kawasan Suryacipta city of Industry, Karawang. Pada Oktober 2013 IAMI melakukan peletakan batu sebagai tanda
pertama dimulainya pembangunan pabrik baru Isuzu di Indonesia, dan di akhir tahun 2014 pabrik ini telah siap berproduksi.

Pada saat ini pabrik memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 52.000 unit per tahun dan dapat dikembangkan menjad 80.000 unit per tahun. Pabrik baru suzu, yang diberi nama Isuzu Karawang plant, siap untuk memproduksi kendaraan truk kelas ringan yaitu suzu Elf dan truk kelas menengah yaitu Isuzu GIGA.

Isuzu Karawang Plant memiliki fasilitas produksi yang terdiri dari framing, wefding, painting, assembling, warehouse, vehicle stock, tear down area dengan
menerapkan konsep environment & safety, quality, cost and delivery (EQCD).

Pada area ini juga dibangun gedung perkantoran yang digunakan oleh divisi Technical & Production, Product Planning dan Purchasing. Kawasan pabrik suzu ini juga dilengkapi dengan kebutuhan karyawan seperti tempat ibadah, kantin, koperasi, ruang ganti yang nantinya akan digunakan oleh 1.200 karyawan.

Isuzu sebagai produsen mesin dan kendaraan naga nomor satu di dunia, telah hadir di Indonesia
diesel sejak tahun 60-an. Sejak tahun 70-an hingga akhr tahun 2014 pabrik Isuzu berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi. Seiring perkembangan ekonomi dan meningkatnya kebutuhan kendaraan niaga di Indonesia, pabrik Isuzu di Pondok Ungu sudah mencapai kapasitas produksi maksimum. Oleh karena itu isuzu memindahkan ke tempat yang lebih besar dan moderen. Seperti yang kita kita ketahui bersama, sektor transportasi barang masih memerlukan dukungan dari semua pihak, sehingga dapat lebih efektif dan dapat mengurangi biaya logistik, maka IAMI memproduksi alat transportasi barang yang cocok untuk perkembangan ekonomi
Indonesia dan dapat menekan biaya logistik dari sisi alat angkut. Dengan demikian kami sebagai salah satu keluarga ASTRA dapat lebih berperan dalam perkembangan ekonomi.

Presiden Direktur PT IAMI, Yohannes Nangoi mengatakan, dengan semakin bertambahnya produk kami, kami berinvestasi sebesar Rp 1,7 triliun dengan mendirikan pabrik baru kami di Karawang. Upaya ISUZU ini bukan hanya untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi kebutuhan kendaraan niaga di Indonesia, tapi merupakan upaya kami untuk terus meningkatkan kualitas produk Isuzu memenuhi agar standar kualitas kelas dunia dan pada akhirnya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi global suzu di luar Jepang. Dengan berdirinya pabrik baru ini, varian kami dari kendaraan kecil sampai produkĀ  kendaraan besar siap menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia," katanya.

Di dunia, Isuzu membagi basis produksinya menjadi tiga bagian, yaitu Pabrik Isuzu Jepang yang terletak di Fujisawa, Jepang menjadi basis produksi untuk kendaraan komersial untuk negara-negara maju, yang telah menggunakan Euro ll keatas. Negara Thailand menjadi basis produksi untuk kendaraan komersial kecil (light commercial vehicle), sedangkan Indonesia sendiri akan menjadi basis produksi untuk kendaraan komersial untuk negara-negara berkembang.

Menteri Perindustrian, Saleh Husin, dalam sambutannya mengatakan pemerintah menyambut baik pengembangan pabrik yang dilakukan oleh Isuzu. Menurutnya itu merupakan langkah yang dikehendaki oleh pemerintah, untuk meningkatkan kegiatan manufackturing di Indonesia.

Diharapkan, Isuzu tidak hanya menjual hasil produksinya ke dalam negeri, tapi juga diekspor ke luar negeri. "Produksi 50 persen harus diekspor ke berbagai negara," pintanya. Dengan melakukan kegiatan ekspor hasil produksi, lanjut Saleh, dapat mempercepat pengembalian investasi dan mengurangi devisit devisa negara.

Saleh juga optimis, dengan semakin berkembangnya investasi untuk industri di dalam negeri, membuat negara Indonesia mampu bersaing dengan produsen otomotif negara lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: