Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Jurus VIVA Cetak Pendapatan Rp 2,25 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Sepanjang 2014 PT Visi Media Asia Tbk (berkode saham VIVA) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,25 triliun atau tumbuh 34,5% dengan laba bersih yang meningkat 65% menjadi Rp 173 miliar. Kemudian EBITDA bertumbuh 32,3% menjadi Rp 865,7 miliar.

Dengan peningkatan itu membuat VIVA berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan lebih dari 25% selama tiga tahun berturut-turut dan lebih tinggi di atas rata-rata pertumbuhan industri media yang sebesar 10,8%.

Lalu, apa yang membuat VIVA berhasil membukukan pendapatan sebesar itu? Menurut Presiden Direktur Anindya N. Bakrie, perseroan sukses menerapkan strategi tiga pilar sehingga mampu mempertahankan peningkatan kinerja perseroan.

Pilar pertama, jelas Anindya, adalah pendekatan micro-targeting. Melalui pendekatan ini VIVA berhasil menaikkan TV rating dan pangsa pemirsa untuk program-program secara signifikan dan berkelanjutan. ANTV, yang telah naik menjadi tier 1 TV FTA pada Juni 2014, tetap fokus pada segmen keluarga, anak-anak, dan hiburan, dengan target pemirsa dari kelas sosio-ekonomi ABCD 5+ tahun.

tvOne berhasil mempertahankan strategi pasarnya untuk pria 15 tahun ke atas, dari kelas sosio-ekonomi ABC1. Strategi ini membedakan dengan jelas segmen pasar yang menjadi target masing-masing TV (ANTV dan tvOne).

"Itu pakem pertama kita yakni fokus pada genre masing-masing," kata Anindya saat Public Expose seusai RUPST dan RUPSLB VIVA di Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Sementara, pilar kedua adalah Low Cost High Impact Production. Strategi ini mengharuskan perseroan untuk dapat memproduksi konten yang berkualitas secara in-house. "Kita harus menjadi low cost provider artinya kita musti memperbanyak in-house production," paparnya.

Sedangkan, pilar ketiga adalah Innovative Customer Experience atau Content Distribution Strategy. "Dengan perkembangan teknologi, konsumen akan menyaksikan konten pilihannya dan mendapatkan informasi melalui jalur multiplatform. Jalur ini meliputi tv, laptop, telpon genggam, atau mobile device (perangkat bergerak) lainnya," imbuh dia.

Sekadar informasi, Menurut survei Nielsen di 10 kota besar Indonesia, enam program talk show VIVA, berhasil masuk dalam daftar sepuluh program yang paling banyak ditonton di Indonesia. Program itu adalah Indonesia Lawyers Club sebagai nomor satu, disusul Negeri ½ Demokrasi, Meja Bundar, Gestur, Apa Kabar Indonesia Malam, Alfito, dan Apa Kabar Indonesia.

Program Breaking News tetap menjadi referensi utama bagi pemirsa dan bahkan berhasil meraih pangsa pemirsa tertinggi di antara 10 stasiun televisi free to air (FTA).

Sementara empat serial drama VIVA yakni, Mahabharata, Abad Kejayaan, Jodha Akbar, dan Navya berhasil masuk dalam daftar sepuluh serial drama yang paling populer di Indonesia. Acara Pesbukers juga mampu meraih penghargaan Panasonic Gobel Awards sebagai program Komedi Terfavorit untuk tiga tahun berturut-turut.

"Program-program yang ditayangkan ANTV dan tvOne telah menempatkan bisnis VIVA di level atas industri televisi nasional dengan lebih dari 70 persen merupakan program in-house. Sekalipun tayangan Piala Dunia berakhir, rating kami tetap terjaga dan menjadi trend setter program TV di Indonesia," tutur Anindya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: