Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perolehan 'Recurring Income' BEST Naik US$ 4 Juta Per Tahun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) berharap bahwa dengan adanya pembangunan Hotel Enso miliknya maka akan menambah pendapatan berulang (recurring income) perseroan hingga mencapai sebesar US$ 4 juta per tahun.

CEO Bekasi Fajar Industrial Estate Yoshihiro Kobi menuturkan pembangunan hotel tersebut ditargetkan akan selesai pada September 2016 mendatang.

"Hotel akan selesai di September 2016. Jadi baru beroperasi di kuartal empat tahun depan sehingga recurring income perseroan baru akan bertambah full sebesar US$ 3,5-4 juta pada tahun 2017," ujarnya saat ditemui usai groundbreaking Hotel Enso, di Cibitung, Jawa Barat, Senin (15/6/2015).

Akan tetapi, Yoshi memprediksikan porsi recurring income terhadap pendapatan perseroan setelah hotel ini beroperasi masih akan di bawah 10 persen. Sebelumnya perseroan menyatakan porsi recurring income ditargetkan dapat mencapai 20 persen dalam waktu tiga tahun ke depan.

"Tapi, itu nanti juga recurring income kami masih akan di bawah 10 persen," ucapnya.

Sekedar informasi, perseroan menganggarkan dana sebesar US$ 20 juta untuk membangun Hotel Enso dan perkantoran miliknya. Nantinya dana tersebut sebesar US$ 10 juta akan dianggarkan untuk pembangunan hotel. Sisanya akan dianggarkan sebesar US$ 10 juta untuk pembangunan perkantoran.

Namun, Yoshi menyebutkan bahwa untuk pembangunan perkantoran sendiri hingga saat ini perseroan masih melakukan tender untuk mencari kontraktor yang tepat. "Rencananya, akan dimulai tahun ini mulai di peletakan batu pertama (groundbreaking)," ujarnya.

Sementara itu, untuk pembangunan Hotel Enso miliknya mulai dilaksanakan hari ini yang ditandai dengan peletakan batu pertama. Hotel yang berdiri di atas lahan seluas 7.850 meter persegi ini akan memiliki 200 kamar.

Yoshi mengungkapkan dana untuk pembangunan tersebut berasal dari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan tahun ini yang sebesar US$ 60 juta.

"Dana tersebut berasal dari pinjaman sindikasi perbankan yang telah kami lakukan beberapa waktu lalu. Ini masuk capex kami tahun ini," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: