Wah, Rumah Sakit Jadi Sasaran 'Cyber Crime'

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Data pasien suatu rumah sakit merupakan salah satu target dari serangan cyber crime. Hal itu diungkapkan Country Director Trend Micro Andreas Ananto.

Menurut Andreas, saat ini tengah terjadi perubahan pola serangan cyber. Dia mengatakan malware era sekarang sudah memiliki target tertentu.

"Malware zaman dulu main sebar saja. Kalau sekarang, sudah main targeting, misalkan rumah sakit. Data di rumah sakit merupakan data penting. Datanya merekap informasi para pasien dan itu merupakan informasi yang bisa dicuri," terangnya di Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Andreas belum bisa menyebutkan berapa banyak serangan cyber yang menyasar Indonesia, begitu juga serangan yang menyasar rumah sakit. Ditambahkanya, banyak perusahaan di Indonesia, terutama perusahaan kecil yang tidak melaporkan adanya serangan cyber. Hal ini, menurutnya, tak lepas dari faktor edukasi dan regulasi.

"Di Amerika perusahaan mesti melaporkan adanya serangan cyber bila serangan itu terjadi. Oleh sebab itu, enterprise kategori besar memiliki IT security yang solid. Sementara di Indonesia banyak perusahaan kecil yang tidak melaporkan adanya serangan cyber," tambahnya.

Ia mengatakan kejahatan di dunia maya umumnya dilakukan para hacker dari sejumlah negara. Adapun, tindakan tersebut dipengaruhi motif para pelaku. Ia mencontohkan bahwa pada tahun 2005-2006, malware jenis ransomware terendus pertama kali di Rusia.

"Sejak itu mereka telah berhasil mengantongi uang tebusan dari para korban yang tidak ternilai lagi jumlahnya. Perusahan besar seperti Sony dan Target di Amerika juga pernah mendapat serangan cyber. Dampaknya kedua perusahaan tersebut mengalami kerugian yang jumlahnya cukup besar," tutupnya.