Perajin Bali Berkreasi dengan Gunakan Plastik

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Pengrajin asal Denpasar, ibukota Provinsi Bali memasarkan aneka kerajinan berbahan plastik yang memiliki nilai seni tinggi yang elok dipandang mata.

"Sebagian besar hasil kerajinan digunakan untuk furnitur dan hiasan kantor," kata Made Adi Wijaya, salah seorang pengrajin aneka kerajian plastik di Denpasar Utara, Minggu (19/7/2015).

Ia menjelaskan, berbagai jenis hasil kreasi yang paling diminati seperti aneka vas bunga plastik dilengkapi hiasan khas Bali, bunga plastik berhias "prade" (corak khas Bali), beraneka ragam jenis mainan dan lain lain.

"Dari semua jenis kerajinan yang kami produksi, beraneka jenis vas bunga berbagai ukuran paling banyak diminati konsumen baik dalam negeri maupun luar negeri," katanya.

Dikatakan, pihaknya saat ini memasarkan berbagai jenis produk plastik ke beberapa daerah di dalam negeri seperti Jakarta dan Bandung, selain tetap memasok produk ke beberapa daerah di Bali. Sementara itu, untuk kebutuhan ekspor, pihaknya bekerja sama dengan pengepul barang plastik yang biasa mengirim berbagai jenis kerajinan ke Jepang dan Amerika Serikat.

Wijaya menambahkan, pihaknya menjual berbagai jenis produk berkisar antara Rp5.000 sampai Rp300.000/unit tergantung jenis dan ukuran dari produk itu sendiri.

Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat realisasi ekspor aneka kerajinan plastik Bali menghasilkan devisa 9,5 juta dolar AS selama Januari-Juni 2015, berkurang 18,73 persen dari periode sama 2014 mencapai 11,7 juta dolar.

Aneka kerajinan berbahan baku plastik termasuk spon dari Bali cukup ramai memasuki pasar ekspor, hanya saja kondisi ekonomi negara konsumen seperti Amerika Serikat belum sebagaimana diharapkan sehingga perolehan devisanya melorot.

Beraneka jenis bunga dan mainan anak-anak yang dibuat secara imitasi merupakan barang kerajinanan dari Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan beberapa daerah lain di Bali masih gencar memasuki pasar ekspor terutama ke Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Prancis, Itali dan Australia. (Ant)