Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelari Kenya Bakal Ramaikan 'Sorowako Run' 2015

Warta Ekonomi -

WE Online, Makassar - Pelari asal Kenya Geoffrey Birgen siap meramaikan lomba lari marathon bertajuk "Sorowako Run" di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, 22 Agustus 2015.

"Pelari yang sebelumnya menjuarai lomba lari 'Bosowa Marathon' 2015 di Makassar itu salah satu pelari internasional yang akan ambil bagian dalam pelaksanakan ini," ujar Panitia Penyelenggara, Rendra di Makassar, Minggu (9/8/2015).

Kehadiran sejumlah pelari asing khususnya Geoffrey Birgen yang berstatus sebagai juara, kata dia, tentu akan semakin meningkatkan kualitas kejuaraan. Pihaknya juga optimistis dengan kehadiran pelari asing akan membuat persaingan semakin ketat.

Para pelari lain termasuk dari Indonesia yang turun di nomor half maraton 21K itu tentunya akan tertantang dan ingin mengakhiri rekor kemenangan Geoffrey.

Pada pelaksanaan Bosowa Marathon 2015, Geoffrey Birgen keluar sebagai yang terbaik setelah mencatatkan waktu tercepat 1 jam 6 menit 21,1 detik itu.

Adapun untuk posisi kedua dan ketiga saat itu diraih Rottch Zablon Kippngetich (1:06:21.1) diurutan kedua serta Mburu Jhon Muriri (1:08:06.9), Gideon Kipkemboi Kosgei (1:08:51.8), dan David Mutai (1:09:16.0).

"Kehadiran Geoffrey tentu kita harapkan akan membuat kejuaraan semakin ketat. Selain kategori terbuka 21K, kami juga mempertandingkan kateori 5K an 10 K terbuka dan tertutup," katanya.

Sorowako Run berawal pada 1980 dengan nama Soroathon. Lomba lari tersebut digagas oleh masyarakat Sorowako dan didukung penuh oleh PT Vale Indonesia Tbk (dahulu PT Inco) dan Pemerintah Daerah Luwu Timur (dahulu masih Kabupaten Luwu).

Kegiatan ini berlangsung rutin setiap tahun selama lebih dari 20 tahun. Saat itu penyelenggaraan Soroathon selalu dikaitkan dengan HUT Republik Indonesia dan mempertandingkan satu kategori lomba saja, yakni jarak 17,845 meter.

Jarak ini mengadaptasi tanggal, bulan, dan tahun HUT RI, yakni 17 Agustus 1945. Pada tahun 90-an, kategori lomba berubah menjadi 10K (10 kilometer). Sayangnya, ikon olahraga di wilayah yang berjuluk Kota Nikel terhenti penyelenggaraannya pada 2003.

Pada 2013, seiring kembali populernya olahraga lari di Indonesia maupun mancanegara, gagasan untuk menghidupkan kembali Soroathon menguat di masyarakat. Gagasan ini mewujud pada 2015 dengan sejumlah modifikasi.

Pertama, nama event Soroathon digantikan dengan Sorowako Run. Kedua, penyelenggaraan Sorowako Run mulai mengadopsi standar terkini penyelenggaraan lomba lari, termasuk dalam penggunaan timing chip sebagai perekaman hasil lomba dan pengenalan kategori-kategori baru; yakni 5K, 10K, 21K (Half Marathon), Kids, dan Fun Run. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: