Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cuma Rp500 Juta Uang Utuh dari Kecelakaan Trigana Air

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Pos Indonesia menyatakan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)  senilai Rp6,5 miliar yang dibawa dalam pesawat Trigana Air yang jatuh hanya tersisa Rp500 juta. Sementara sisanya hangus terbakar bersamaan dengan badan pesawat.

Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia Poernomo mengatakan, dana tersebut dibawa empat pegawai PT Pos Indonesia yang menjadi korban jatuhnya pesawat Trigana Air di Papua. Rencananya dana tersebut akan dibagikan ke 10.958 rumah tangga sasaran (RTS) di 34 distrik Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Dari Rp6,5 miliar, yang terselamatkan Rp500 juta yang rusak Rp200 juta sekian dan sisanya terbakar," ujar Poernomo saat menggelar konferensi pers di kantor Pos Indonesia, Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Menurut Poernomo, dana yang tersisa tersebut telah diserahkan Badan SAR Nasional (Basarnas) yang menemukan lokasi jatuhnya pesawat kepada kantor Pos Jayapura. "Penyerahan langsung dilakukan Kepala Basarnas yang disaksikan Kapolda Papua kepada Kepala kantor Pos Jayapura," ucapnya.

Adapun uang yang rusak lanjut Poernomo akan diganti oleh Bank Indonesia (BI) sebagai kategori uang yang tidak layak edar. Sementara seluruh dana yang dibawa pegawai PT Pos Indonesia itu telah diasuransikan ke Asuransi Bumida, sehingga uang yang terbakan akan dicover pihak asuransi.

Direktur Utama PT Asuransi Bumida Ibnu Nugroho mengaku siap membayar dana yang hilang akibat kecelakaan tersebut. Tidak hanya itu, Bumida juga akan ikut membayar asuransi kecelakaan personal kepada empat pegawai pos yang menjadi korban.

"Kami juga membayar personal accident sebesar Rp80 juta. Jadi total yang kami bayar Rp6,65 miliar," tukas Ibnu di tempat yang sama.

Sebagaimana diketahui, Pesawat Trigana Air nomor penerbangan IL 267 mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari Bandara Sentani (Jayapura) menuju Bandara Oksibil (Pegunungan Bintang) pada 16 Agustus 2015. Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan semua penumpang dan kru pesawat yang diketahui jatuh di Pegunungan Bintang, Papua, itu tewas pada Selasa (18/8).

Pesawat tersebut membawa 49 penumpang, yang terdiri dari 44 orang dewasa, tiga orang anak-anak, dan dua orang bayi. Selain itu juga terdapat lima orang kru sehingga totalnya mencapai 54 orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: