WE Online, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek Nadiem Makarim mengungkapkan alasan pendirian Go-Jek didorong oleh pengalamannya menyewa ojek. Menurutnya, dia seringkali mendapat harga "tembak" dari para pengojek.
"Mereka mengira saya orang luar lantaran wajah kayak Arab dan tarifnya tarif tembak," jelas Nadiem di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (26/8/2015) kemarin.
Perlakuan tersebut membuat Nadim berupaya untuk menjelaskan siapa dirinnya kepada para pengojek. Tidak sebatas itu, jebolan Universitas Harvard ini berupaya untuk mendekatkan diri dengan pengojek. "Ya, saya butuh mereka. Saya dekati mereka, saya ajak ngopi dan kemudian menjadi dekat dengan mereka," tambahnya.
Setelah merangkul ojek pangkalan, lanjut Nadiem, dia mencoba untuk mengenalkan ide Go-Jek. Alhasil, Go-Jek dapat berkembang hingga seperti saat ini. Sekadar informasi, jumlah pengojek yang bernaung di Go-Jek mencapai 50.000 anggota.
"Kedekatan saya dengan ojek pangkalan itu membuat saya tahu keluh kesah mereka. Mereka mengatakan penghasilan yang tak pasti selama sehari. Oleh sebab itu, ketika ada penyewa mereka menembak harga. Pengojek awal yang saya rekrut jumlahnya 20. Sekarang telah mencapai 50.000," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
