Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Lapangan Golf Itu Tidak Gampang

Warta Ekonomi -

WE Online Jakarta - Mengelolah bisnis lapangan golf di Indonesia ternyata tidak gampang dan bisa dibilang sarat tantangan. Hal itu diungkapkan Cristin pengelolah lapangan golf Pantai Indah Kapuk Golf kepada Warta Ekonomi di kawasan Senayan, Kamis (17/9/2015).

Menurut Cristin, mengharapkan adanya untung cepat dalan bisnis tersebut agak sulit. Pasalnya lapangan golf merupakan jenis investasi jangka panjang, sehingga diperlukan waktu supaya bisa membicarakan profit.

"Lapangan golf itu investasi jangka panjang dan di Indonesia tentu ada tantang tersendiri," sebutnya. Cristin menambahkan, mengelolah lapangan golf di Indonesia sangat berbeda dengan lapangan golf di negara-negara barat.

"Di Indonesia, lapangan golf mesti dikelolah dengan padat karya, dan ini tentunya beda dengan negara-negara barat. Dimana satu lapangan golf bisa dikelolah atau dimiliki dua hingga tiga orang."

Lapangan Golf Pantai Indah Kapuk (PIK) sendiri telah berdiri sejak 20 tahun yang lalu. Sejak saat itu lapangan ini kerap menjadi tuan rumah bagi sejumlah ajang turnamen golf. Terbaru, lapangan golf PIK menjadi tempat penyelenggaraan event Golf Panasonic Open.

"Selain Panasonic Open kami memang rutin menyelenggaraan turnamen golf junior, dan ajang golf lainya. Tapi yang penting dalam mengelolah lapangan golf selain penyelenggaraan turnamen adalah jumlah pengunjung (member)," ujarnya.

Ditambahkanya, ibarat hotel, lapangan golf juga memiliki kelas-kelas tertentu. Kendati demikian pengelolah lapangan golf tetap akan membatasi jumlah pengunjungnya.

"Kalau hotel kan ada kelas melati hingga bintang lima. Golf juga demikian, tentunya harga yang dibayarkan para pemain golf disesuaikan dengan jenis lapangan tempat bermain, bintang lima tentu harganya lebih mahal. Dan lapangan golf tidak seperti kolam renang, ada yang datang 100 orang langsung bisa masuk. Di golf ada waktu tunggunya, jadi ada limit," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Febri Kurnia
Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: