Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aptrindo Tak Khawatir Keberadaan Kanal Cikarang

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan tak mengkhawatirkan bakal kehilangan pasar akibat keberadaan kanal Cikarang Bekasi Laut, yang bisa menjadi alternatif angkutan barang dari pelabuhan ke kawasan industri dan sebaliknya.

"Kami masih terpakai di ujung-ujung, artinya kalau ada CBL (Cikarang Bekasi Laut) nanti berarti kami kerjanya enggak ke Tanjung Priok, tapi ke Cikarang," kata Gemilang usai konferensi Pers "Indonesia Transport, Supply Chain and Logistic (ITSCl) & Intralogistics (ILI) di Jakarta, Rabu (23/9/2015).

Gemilang menuturkan meskipun adanya alternatif moda yang bisa mengangkut lebih banyak barang, truk masih menjadi moda yang murah dan cepat.

"Pengusaha selalu menghitung total biaya, mereka 'kan' mencarinya yang murah dan cepat. Jadi jangan salahkan kami kalau macet karena mereka yang pilih truk," katanya.

Dia juga mengatakan sudah membandingkan keterpakaian moda di negara-negara lain, seperti di Eropa, yakni komposisi penggunaan truk masih 65 persen, sementara itu kereta api 10 persen dan sungai 25 persen.

"Kalau industrinya dekat sungai, tentu lebih murah lewat sungai, kalau jauh di Cikampek, pengusaha juga akan mikir-mikir," katanya.

Meski demikian, Gemilang mengatakan pihaknya mendukung peningkatan fasilitas moda transportasi di segala bidang, hanya saja tidak menghalangi satu dan yang lain.

Contohnya, pembangunan rel dari Cikarang Dry Port ke Pelabuhan Tanjung Priok, dia mengusulkan agar tidak melintasi jalan darat, tetapi dibuat seperti jalan layang.

"Kita menyambut seluruh fasilitas dibangun, tapi kereta ini jangan menghalangi truk nanti macet karena menunggu satu perlintasan itu bisa satu jam," katanya.

Dia menambahkan seharusnya sistem pengangkutan barang juga dirombak agar mendapatkan nilai tambah atau "value added". Pasalnya, selama ini, kontainer dibawa masuk semua melintasi kota atau ke pusat industri, sementara kembalinya kosong.

"Kalau di Amsterdam sana, kontainer dibongkar dulu, dikemas pakai 'wing box' untuk didistribusikan ke supermaket dan pulangnya mereka bawa barang ke pelabuhan untuk diekspor, jadi bolak-balik isi," katanya.

PT Pelindo II mulai November mendatang akan membangun CBL yang diyakini bisa membantu mengurangi biaya logistik karena yang seharusnya diangkut dengan banyak truk, dengan adanya CBL bisa diangkut sekali dengan kapal tongkang. Setiap kapal tongkang mampu mengangkut maksimal 72-144 TEUs sekali jalan dan direncanakan akan dirancang bisa bolak-balik. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: