Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disperindag Jambi: Kemarau TakPengaruhi Harga Ikan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jambi - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi menyatakan bahwa musim kemarau yang melanda daerah itu tidak mempengaruhi harga ikan di pasaran.

"Meskipun kekeringan melanda sebagian besar kolam ikan petani di kawasan minapolitan, tapi harga ikan di pasaran tetap stabil," kata Kasi Bina Usaha dan Distribusi Disperindag Provinsi Jambi, M Zaini di Jambi, Minggu (27/9/2015).

Menurutnya, kolam ikan petani memang banyak yang kering, namun karamba ikan petani di sungai Batanghari masih ada air dan bisa untuk bertani ikan. Selain itu, berkurangnya produksi ikan kolam juga tak mengurangi pasokan di pasaran.

Minggu ini, kata Zaini, harga ikan kembung masih berkisar Rp26 ribu hingga Rp28 Ribu per kilogramnya. Ikan kembung harganya sama dengan ikan nila.

"Untuk ikan laut juga tak ada kekurangan pasokan. Karena ikan laut didatangkan dari provinsi tetangga. Seperti Padang. Harga dan pasokan stabil saja, tidak ada gejolak seperti barang-barang lainnya," katanya menjelaskan.

Ditanya mengenai ikan kolam yang dipanen lebih awal pada musim kemarau, menurutnya juga tak berpengaruh terhadap pasokan di pasar. Sebab untuk memenuhi pasokan ikan tersebut pedagangnya yang mengatur strategi.

"Kalau pasolan ikan, pedagangnya yang bersiasat. Mereka tak mau pasokan berkurang, dan akan mendatangkan ikan dari daerah lain, seperti Curup dan wilayah lainnya," katanya.

Sebelumnya, puluhan kolam ikan petani di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi mengalami kekeringan akibat kemarau dan diprediksi harga ikan di Jambi akan tinggi.

Kasi Kesehatan Ikan dan Lingkungan Dinas Kelautan dan?Perikanan Provinsi Jambi, Arpan Dahlan mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa mengatasi dampak dari kekeringan yang terjadi di sejumlah kolam ikan yang terjadi di Provinsi Jambi.

"Kekeringan saat ini sangat luar biasa, kami terus berupaya bagaimana agar ikan-ikan milik petani tidak mati dan terus merugi, namun kondisi sekarang tidak ada lagi air di lokasi tersebut," katanya.

Upaya yang bisa dilakukan saat ini kata Arpan adalah memberikan penegasan kepada seluruh petani ikan korban kekeringan untuk mempercepat masa panen. Setelah panen dipercepat, petani dihimbau untuk tidak memasukan bibit ikan baru dulu, sampai air kembali terisi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: