Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Inisiatif Wismilak Hargai Karya Anak Muda

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Dua inisiatif yang digagas Wismilak untuk menghargai karya anak muda Indonesia, yakni DSC - Diplomat Success Challenge dan PassionVille akan bersinergi di Yogyakarta dalam acara bertajuk Big Bang PssionVille.

"DSC adalah ajang kompetisi wirausaha sedangkan PassionVille adalah festival  terbesar untuk menghargai passion atau kecintaan anak muda yang berkarya di bidang kreatif," demikian penjelasan Surjanto Yasaputera, Chief Board of Commisioner Wismilak Diplomat Success Challenge.

"Sekarang PassionVille sudah memasuki tahun ketiga. Hingga tahun 2015 ini kami telah melakukan tour melewati 100 titik di 25 kota, melibatkan 84 komunitas dari berbagai macam passion yang turut berpartisipasi," ujar Christian selaku Brand Manager Diplomat Mild.

Acara yang digelar di Stadion Kridosono Yogyakarta ini akan menampilkan performance Iwan Fals. Sebelumnya acara serupa juga sudah digelar di Malang, yang menghadirkan SLANK pada tanggal 3 Oktober lalu. Berbagai komunitas anak muda hadir, mulai dari komunitas parkour, otomotif, pelukis mural, hingga card trick.

PassionVille merupakan rangkaian festival tahunan yang diinisiasi oleh Diplomat Mild sejak tahun 2013. Event ini bertujuan memberikan penghargaan untuk ‘passion’ pada pekerjaan. Mereka yang terpilih - disebut inspiring people, dihadirkan bersama karyanya, yakni anak-anak muda yang sukses membesarkan usaha kreatif dengan passion atau kecintaanya. Dalam festival ini anak muda yang berkunjung bisa mengikuti sharing session juga melihat langsung karya-karya kreatif tersebut.

"Melalui PassionVille kami ingin semangat ini bisa ditularkan kepada semua generasi muda Indonesia," kata Surjanto yang akrab dipanggil Pak Sur.

Sedangkan DSC - Diplomat Success Challenge adalah kompetisi tahunan yang sudah berjalan sejak 2010. Pak Sur menjelaskan bahwa "kompetisi ini bertujuan untuk mendorong tumbuhnya wirausaha di Indonesia."

Ia menambahkan bahwa sampai penyelenggaraan ke - 6 di tahun 2015 ini, DSC telah menyaring ribuan peminat dari seluruh pelosok Indonesia. Peminatnya meningkat dari tahun ke tahun dan melonjak drastis tahun ini, yakni mencapai 6.000-an proposal.

"Kami sangat gembira, karena lonjakan peminat ini menunjukkan usaha kami mendapat tanggapan positif," ujarnya.

Peminat DSC - yang disebut challenger - diseleksi dengan ketat mulai dari awal yakni saat proposal yang didaftarkan secara online masuk ke meja panitia. Kompetisi kemudian berlanjut dengan serangkaian presentasi dan berakhir dengan tantangan memecahkan persoalan dalam simulasi bisnis. Dibanding program lain, keunikan kompetisi DSC adalah pada hibah permodalan.

"Tahun ini kami berikan hibah modal total Rp2 miliar, bukan pinjaman, agar pemenang bisa mewujudkan idenya secara nyata," kata Pak Sur.

Beberapa finalis DSC 2015 akan diperkenalkan kepada publik dalam event ini. Salah satunya, yakni Creta Cucu Abdullah (31 th) akan memberikan microphone yang merupakan hasil karya kepada Iwan Fals. Pria yang berdomisili di Yogya ini akan ditemani Ryan Pratama (29 th), pemenang DSC 2014, yang juga akan menghadiahkan cajon [dibaca KA:HUN] produksinya kepada sang musisi senior itu.

Setelah setahun menjalankan usaha produksi cajon Ryan Pratama merasa bersyukur, "saya berterima kasih bisa mendapat bantuan modal sekaligus bimbingan usaha dari tim Wismilak DSC, sehingga usaha saya bisa berjalan relatif lancar," ujar Ryan.

"Microphone dan cajun yang diberikan pemenang Wismilak DSC kepada Iwan Fals ini semoga membuat kaum muda Indonesia mengenal dan bisa menghargai karya anak bangsa sendiri," jelas Pak Sur.

Beliau menjelaskan lebih jauh bahwa jalannya kompetisi dan penjurian Program DSC 2015 juga akan segera tayang di jaringan TV nasional agar bisa disaksikan oleh masyarakat. "Penayangan akan diawali di TV One, setiap hari Minggu jam 22.00 WIB mulai tanggal 15 November," ujarnya.

Ia berharap serangkaian tayangan itu akan memberi semangat kepada para calon wirausaha untuk mengikuti program Wismilak DSC tahun depan.Tidak jauh berbeda dengan DSC, PassionVille juga berhasil menarik minat anak muda untuk menggali talenta yang bisa menjadi inspirasi bagi generasinya. Meski masih berbeda dalam hal jumlah, peminat DSC sudah ribuan orang sementara PassionVille yang lebih muda baru melibatkan ratusan orang.

"Kami sangat bangga dengan hasil kompetisi tahun 2015 ini. Tidak hanya secara kuantitas, kualitas peserta pun meningkat drastis. Hal ini membuktikan bahwa pesan PassionVille kepada anak muda Indonesia tersampaikan dengan baik, yakni agar terus berkarya dengan passion mereka," lanjut Surjanto.

Dua inisiatif Wismilak Diplomat ini tak pelak lagi membangun sinergi dalam menghargai generasi muda Indonesia. DSC terasa lebih senior dan berkutat dengan kegiatan menghidupkan wirausaha yang serius sementara PassionVille berkesan lebih ringan karena berupaya menggairahkan industry kreatif dan dikemas dalam acara yang lebih menghibur.

"Penghargaan kami, baik melalui DSC maupun PassionVille yaitu bertujuan mewadahi seluruh kemungkinan prestasi anak muda Indonesia, apa pun bidang yang digeluti, baik di industry kreatif atau pun wirausaha, Melalui program-program tersebut, kami berkomitmen untuk terus memberikan ruang dan memfasilitasinya secara berkelanjutan," kata Pak Sur menutup pembicaraan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: