Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mesin Bor Bawah Tanah MRT Antareja II Dioperasikan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mulai mengoperasikan mesin bor bawah tanah atau "Tunnel Boring Machine (TBM)" kedua yang diberi nama "Antareja II" pada hari ini dari lokasi Patung Pemuda Senayan menuju Stasiun Senayan.

"Mesin bor pertama yang bernama "Antareja" sudah dioperasikan lebih dulu sejak bulan September. Hari ini, mesin bor kedua yang bernama "Antareja II" juga mulai dioperasikan," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami , Rabu (11/11/2015).

Menurut dia, mesin bor Antareja II itu merupakan mesin kedua yang dioperasikan dari total keseluruhan empat mesin yang akan digunakan dalam pekerjaan pembangunan konstruksi proyek MRT Jakarta Fase I.

Mesin bor pertama (Antareja), sambung dia, telah mulai beroperasi sejak 21 September 2015 dan saat ini panjang konstruksi terowongan bawah tanah telah mencapai lebih dari 250 meter.

"Mesin bor kedua beroperasi dari titik yang sama dengan titik dimulainya pengoperasian mesin bor pertama, yaitu di Patung Pemuda Senayan. Kedua mesin bor ini akan bergerak melakukan penggalian untuk membuat terowongan jalur bawah tanah MRT ke arah Utara hingga titik Setiabudi," ujar Dono.

Seperti diketahui, mesin bor Antareja dan Antareja II dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan CP 105 (Senayan-Setiabudi), yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Konstruksi.

Mesin bor itu diproduksi oleh perusahaan Jepang bernama Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC) dengan menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia.

Sementara itu, nama Antareja merupakan pemberian dari Presiden RI Joko Widodo. Mesin tersebut diharapkan dapat bekerja setangguh tokoh Antareja putera Bima seperti halnya dalam cerita pewayangan.

Waktu pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin bor tersebut diperkirakan akan berlangsung mulai September 2015 hingga Desember 2016 mendatang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: