Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IPO, Indopora Tawarkan Saham di Kisaran Rp 1.280-1.920 per saham

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Indonesia Pondasi Raya (Indopora) yang merupakan perusahaan di bidang konstruksi fondasi ini berencana untuk masuk ke pasar modal Indonesia dengan melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Pada gelaran ini, perseroan melepas sebanyak 303 juta saham atau 15,13 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO dengan nominal sebesar Rp 100 per saham. Perseroan menawarkan harga IPO pada kisaran Rp 1.280-1.920 per saham. Ini artinya, perseroan akan mengumpulkan dana sebesar Rp 387,84 miliar hingga Rp 581,76 miliar.

Dalam aksi ini perseroan menunjuk PT Yuanta Securities Indonesia dan PT Minna Padi Investama Tbk sebagai penjamin emisi pelaksana.

Direktur Utama Yuanta Securities Indonesia Kurnia Salim mengatakan bahwa dari dana tersebut sebesar 40 persen akan digunakan perseroan untuk dana belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan.

"Dananya 40 persen untuk capex rencananya perseroan gunakan pembelian alat kerja. Kemudian, 10 persen untuk modal anak usaha PT Rekaginatek Persada. Sebanyak 17,6 persen untuk pembelian tanah dan 32,4 persen untuk modal kerja," ujarnya di Jakarta, Senin (16/11/2015).

Menurut Yuanta, perseroan akan mengincar dana investor lokal saja dalam gelaran ini. "Kita akan tawarkan ke investor lokal untuk jadi partner perseroan ke depannya," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama Presiden Direktur Indonesia Pondasi Raya Febyan mengatakan IPO merupakan bagian dari langkah besar yang direncanakan perseroan untuk memantapkan posisi sebagai perusahaan konstraksi fondasi di Indonesia.

"Kami melihat adanya peluang yang sangat besar untuk berpartisipasi dalam pembangunan sarana infrastruktur di Indonesia pada tahun-tahun mendatang sejalan dengan program yang dicanangkan oleh perseroan. Kami akan melakukan diversifikasi usaha yang terukur dan terencana dengan baik jjuga akan dilaksanakan perseroan. Kami yakin perseroan akan terus berkembang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya," ujarnya.

Perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan didapat pada 30 November 2015 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada tanggal 2-3 Desember 2015. Lalu, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada tanggal 9 Desember 2015.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: